EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun tidak menentu. Sepanjang perdagangan kemarin, indeks terhempas 1,75 persen menjadi 6.531. Itu memvalidasi indikasi losing momentum, dan berpotensi melanjutkan bearish trend. 

Saat ini, waspadai level psikologis 6.500 sebelum support level berikutnya 6.400. Pasar kecewa dengan realisasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia edisi Januari 2025 di level 127.2, lebih rendah dari perkiraan 128, dan dari posisi Desember 2024 di kisaran 127.7. 

Padahal, data itu menjadi salah satu harapan besar pelaku pasar untuk dapat meredam tekanan jual di pasar modal Indonesia. Pasar awalnya cukup confidence dengan IKK Januari 2025 didasari sejumlah stimulus fiskal, dan moneter pada awal 2025. 

Nah, dari eksternal, pasar mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat (AS) diperkirakan tertahan di posisi 2,9 persen periode Januari 2025. Laju penurunan inflasi dikhawatirkan terganggu potensi perang dagang dipicu tarif impor AS. 

Kondisi itu, menyebabkan the Fed tetap mempertahankan pandangan Hawkish dalam pidato terbaru Kepala the Fed, Jerome Powell (10-11 Februari 2025). Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyodorkan sejumlah saham pilihan untuk koleksi. Yaitu, AUTO, MBMA, LSIP, AMRT, dan ACES. (*)