EmitenNews.com - Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1.56 persen kemarin, dan masih disertai net sell asing Rp1,65 triliun. Saham paling banyak dijual asing BBRI, BBCA, BMRI, BBNI, dan ASII.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, “Hari ini IHSG berpotensi bergerak koreksi terbatas karena menunggu data Core PCE US di Jumat nanti dan efek dari penurunan bursa US kemarin. Level support IHSG di 7080-7120, sedangkan level resist berada di 7180-7240.”

Wall Street Koreksi, Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS. Indeks-indeks utama Wall Street rontok pada Rabu (29/5). Hal itu tertekan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) mengalahkan reli penguatan saham Nvidia. Dow Jones terpangkas 411,32 poin (1,06%) menjadi 38.441,54.

Sedangkan S&P 500 turun 0,74% menjadi 5.266,95. Sementara, Nasdaq tergelincir 0,58% menjadi 16,920.58, karena kenaikan Nvidia agak mengurangi kerugian pada indeks teknologi tinggi. Saham Nvidia naik 0,8%, membalikkan kerugian sebelumnya sebesar 2,6%.

Perusahaan megacap ini telah meningkat setiap sesi perdagangan sejak menerbitkan laporan pendapatan blockbuster- nya pada Rabu minggu lalu (22/5). Kenaikan imbal hasil obligasi AS 10-tahun untuk dua hari terakhir, perdagangan terakhir di atas 4,6%.

Bursa Asia Kompak Melemah Pada Rabu (29/5). Bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Rabu (29/5). Indeks Nikkei 225 turun 0,77% ke 38.556, Hang Seng turun 1,83% ke 18,477, KOSPI melemah 1,67% ke 2.677, ASX 200 turun 1,30% ke 7.665, dan Straits Times turun 0,21% ke 3.323.

Sedangkan, hanya Shanghai Composite naik 0,05%. Bursa Asia melemah karena para pedagang menilai ada aksi jual obligasi, data ekonomi yang beragam dan komentar dari pejabat The Fed untuk mendapat petunjuk mengenai prospek arah kebijakan moneter ke depan.

Kepercayaan konsumen AS bulan Mei yang lebih kuat dari perkiraan dan pernyataan hawkish dari pejabat The Fed Neel Kashkari juga menyebabkan melemahnya ekspektasi penurunan suku bunga. Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (30/5):

BUMI: Spec Buy. Beli di 90, cutloss jika break di bawah 88. Jika tidak break di bawah 88, potensi naik ke 94-97 short term.

PSAB: Spec Buy. Beli di 149, cutloss jika break di bawah 143. Jika tidak break di bawah 143, potensi naik ke 156-160 short term.

AMMN: Buy on Weakness. Beli di 12900, cutloss jika break di bawah 12700. Jika tidak break di bawah 12700, potensi naik ke 13400-13900 short term

TPIA: Buy on Weakness. Beli di 8825, cutloss jika break di bawah 8600. Jika tidak break di bawah 8600, potensi naik ke 9275-9500 short term.

CUAN: Buy on Weakness. Beli di 8825, cutloss jika break di bawah 8600. Jika tidak break di bawah 8600, potensi naik ke 9275-9500 short term.

AMRT: Spec Buy. Beli di 2800, cutloss jika break di bawah 2750. Jika tidak break di bawah 2750, potensi naik ke 2840-2890 short term.