Sentimen selanjutnya, indeks LQ 45 menunjukkan pelemahan pada perdagangan senin (16/10/2023) lalu sebesar -0,48%. Saham-saham yang notabennya memiliki market cap besar mengalami pelemahan seperti TLKM (-2,3%), AMMN (-6,8%), BMRI (-0,8%), dan ada BBRI (-0,4%). Pelemahan saham-saham tersebut dapat menjadi sentimen bagi pelemahan IHSG untuk hari ini.


Datang dari Domestik, nilai ekspor Indonesia mengalami kontraksi atau penurunan pada bulan September 2023. Hal ini menandakan bahwa terjadi pelemahan terhadap penjualan produk dan jasa negara Indonesia dengan asing. Penurunan ekspor ini dapat menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap kurs rupiah terhadap dollar. Adapun penurunan ekspor Indonesia pada September 2023 mencapai 5,63% dibandingkan bulan Agustus 2023 lalu.


Dari segi teknikal, indikator MACD masih menunjukkan bearish trend menuju area under Centreline, sehingga dikhawatirkan akan menjadi indikator pendukung bagi pelemahan IHSG. Selanjutnya, volume IHSG pada perdagangan senin lalu mencapai 40,5 Milliar lembar saham yang diikuti dengan penurunan IHSG yang cukup dalam dan juga menjadi fokus bagi para pelaku pasar untuk berhati-hati terhadap volatilitas saham pada hari ini.


Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.850 dan resistance di level 7.000


Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:


Kami merekomendasikan swing saham ADRO pada harga 2780, dengan TP1 di 2870, TP2 di 2930, dan SL di 2710. Selanjutnya, ada ACES (Spec Buy) di harga 805, dengan TP1 di 830, TP2 di 845, dan SL di 785. Masih dari Swing Trade ada saham ANTM di harga 1805, dengan TP1 di 1860, TP2 di 1900, dan SL di 1755.


Kemudian dari Fast Trade, ada saham ARCI di harga 422, dengan TP1 di 436, TP2 di 448, dan SL di 410. (Sinta Dwi)