EmitenNews.com -Pada bulan Agustus tahun 2023, penjualan ritel di Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 0,6% dibandingkan dengan bulan Juli. Para analis melakukan konsensus terhadap tingkat penjualan ritel untuk bulan September 2023 di angka 0,3% atau turun -0,3% secara MoM. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen di AS masih memiliki daya beli yang menurun dikala menghadapi tantangan seperti kenaikan harga barang-barang dan biaya pinjaman yang lebih tinggi akibat inflasi. 

Jika mengacu pada bulan Agustus 2023 lalu, salah satu faktor yang menyumbang kenaikan penjualan ritel AS pada Agustus 2023 adalah permintaan akan bensin yang meningkat seiring dengan kenaikan harga bensin sekitar 10%. Penjualan di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) melonjak 5,2% pada bulan Agustus. Namun, penjualan ritel ini belum disesuaikan dengan inflasi. Jika disesuaikan dengan inflasi, mungkin angka pertumbuhan penjualan ritel akan berbeda. Selain bensin, konsumen di AS juga banyak membeli barang-barang lain seperti pakaian (0,9%), elektronik dan peralatan rumah tangga (0,7%), produk kesehatan dan perawatan pribadi (0,5%), makanan dan minuman (0,4%), dan sebagainya. 

Hanya ada beberapa kategori barang yang mengalami penurunan penjualan seperti alat-alat olahraga, hobi, alat musik dan buku (-1,6%), barang-barang aneka seperti mainan dan perhiasan (-1,3%) dan furnitur (-1%). Jika kita mengabaikan penjualan mobil, gas, bahan bangunan dan layanan makanan di restoran yang biasanya berfluktuasi setiap bulannya, maka penjualan ritel inti (core retail sales) hanya naik tipis sebesar 0,1% pada bulan Agustus.

Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (17/10/2023) akan bergerak melemah terbatas dengan Support terdekatnya pada 6.874 dan Psikologis Supportnya di level 6.800. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu ADRO, ACES, dan ANTM, sedangkan untuk Fast Trade ada ARCI.

IHSG diprediksi melemah pada hari ini (1/10/2023) karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, diantaranya yaitu, asing mencatatkan net sell pada pasar modal indonesia mencapai Rp 55 Milliar dengan penjualan terbanyak dilakukan oleh asing pada saham GOTO (Gojek Tokopedia Tbk.) mencapai -Rp100,9 Milliar pada pasar sekunder.

Sentimen selanjutnya, indeks LQ 45 menunjukkan pelemahan pada perdagangan senin (16/10/2023) lalu sebesar -0,48%. Saham-saham yang notabennya memiliki market cap besar mengalami pelemahan seperti TLKM (-2,3%), AMMN (-6,8%), BMRI (-0,8%), dan ada BBRI (-0,4%). Pelemahan saham-saham tersebut dapat menjadi sentimen bagi pelemahan IHSG untuk hari ini.

Datang dari Domestik, nilai ekspor Indonesia mengalami kontraksi atau penurunan pada bulan September 2023. Hal ini menandakan bahwa terjadi pelemahan terhadap penjualan produk dan jasa negara Indonesia dengan asing. Penurunan ekspor ini dapat menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap kurs rupiah terhadap dollar. Adapun penurunan ekspor Indonesia pada September 2023 mencapai 5,63% dibandingkan bulan Agustus 2023 lalu.

Dari segi teknikal, indikator MACD masih menunjukkan bearish trend menuju area under Centreline, sehingga dikhawatirkan akan menjadi indikator pendukung bagi pelemahan IHSG. Selanjutnya, volume IHSG pada perdagangan senin lalu mencapai 40,5 Milliar lembar saham yang diikuti dengan penurunan IHSG yang cukup dalam dan juga menjadi fokus bagi para pelaku pasar untuk berhati-hati terhadap volatilitas saham pada hari ini.

Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.850 dan resistance di level 7.000

Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:

Kami merekomendasikan swing saham ADRO pada harga 2780, dengan TP1 di 2870, TP2 di 2930, dan SL di 2710. Selanjutnya, ada ACES (Spec Buy) di harga 805, dengan TP1 di 830, TP2 di 845, dan SL di 785. Masih dari Swing Trade ada saham ANTM di harga 1805, dengan TP1 di 1860, TP2 di 1900, dan SL di 1755.

Kemudian dari Fast Trade, ada saham ARCI di harga 422, dengan TP1 di 436, TP2 di 448, dan SL di 410.

Pada bulan Agustus tahun 2023, penjualan ritel di Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 0,6% dibandingkan dengan bulan Juli. Para analis melakukan konsensus terhadap tingkat penjualan ritel untuk bulan September 2023 di angka 0,3% atau turun -0,3% secara MoM. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen di AS masih memiliki daya beli yang menurun dikala menghadapi tantangan seperti kenaikan harga barang-barang dan biaya pinjaman yang lebih tinggi akibat inflasi. 


Jika mengacu pada bulan Agustus 2023 lalu, salah satu faktor yang menyumbang kenaikan penjualan ritel AS pada Agustus 2023 adalah permintaan akan bensin yang meningkat seiring dengan kenaikan harga bensin sekitar 10%. Penjualan di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) melonjak 5,2% pada bulan Agustus. Namun, penjualan ritel ini belum disesuaikan dengan inflasi. Jika disesuaikan dengan inflasi, mungkin angka pertumbuhan penjualan ritel akan berbeda. Selain bensin, konsumen di AS juga banyak membeli barang-barang lain seperti pakaian (0,9%), elektronik dan peralatan rumah tangga (0,7%), produk kesehatan dan perawatan pribadi (0,5%), makanan dan minuman (0,4%), dan sebagainya. 


Hanya ada beberapa kategori barang yang mengalami penurunan penjualan seperti alat-alat olahraga, hobi, alat musik dan buku (-1,6%), barang-barang aneka seperti mainan dan perhiasan (-1,3%) dan furnitur (-1%). Jika kita mengabaikan penjualan mobil, gas, bahan bangunan dan layanan makanan di restoran yang biasanya berfluktuasi setiap bulannya, maka penjualan ritel inti (core retail sales) hanya naik tipis sebesar 0,1% pada bulan Agustus.


Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (17/10/2023) akan bergerak melemah terbatas dengan Support terdekatnya pada 6.874 dan Psikologis Supportnya di level 6.800. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu ADRO, ACES, dan ANTM, sedangkan untuk Fast Trade ada ARCI.


IHSG diprediksi melemah pada hari ini (1/10/2023) karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, diantaranya yaitu, asing mencatatkan net sell pada pasar modal indonesia mencapai Rp 55 Milliar dengan penjualan terbanyak dilakukan oleh asing pada saham GOTO (Gojek Tokopedia Tbk.) mencapai -Rp100,9 Milliar pada pasar sekunder.