EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali diperdagangkan di zona merah pada perdagangan kemarin dan ditutup melemah ke level 7.034 setelah minus 1,49 persen. Koreksi IHSG didorong risiko ketidakpastian pemangkasan suku bunga The Fed sehingga masih terjadi outflow dari asing. 

Beberapa sektor mengalami pelemahan di antaranya sector basic materials minus 2.10 persen, sector infrastructure anjlok 1.86 persen, dan sector technology menukik 1,52 persen. Investor asing tercatat memcatat net sell pasar regular Rp1,11 triliun dengan saham-saham paling banyak dijual BBCA, BBRI, dan ASII.

Secara teknikal, Research Team Reliance Sekuritas menyebut, IHSG kembali membentuk candle bearish dan break dari MA200, sementara IHSG berhasil membentuk lower shadow setelah menyentuh level support pentingnya sedangkan indikator stochastic dan MACD masih bergerak diarea death cross. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: PGAS, RAJA, CTRA, BBNI, JPFA, BMRI, DSNG.

Sementara itu dari bursa US, ketiga indeks kompak kembali ditutup di zona merah.  Penurunan didorong oleh ekspektasi penurunan pendapatan pada Perusahaan teknologi dan pasar yang cenderung menanti rilis dari PCE inflasi US pada Jumat.

Dari bursa Asia, pada pagi ini telah diperdagangkan di zona hijau, saat laporan ini ditulis indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat (0.76%). Sementara, index Kospi diperdagangkan menguat (+0.58%). Dari Asia pasar akan mencermati rilis dari NBS manufacturing PMI China pada May yang diperkirakan masih tumbuh di level ekspansi sebesar 50.5.

Kemudian dari dalam negeri, IHSG berpotensi diperdagangkan mixed cenderung menguat di tengah potensi teknikal rebound pada saham. Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6985 - 7180.