EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu anjlok 1,93 persen menjadi 6.742. Secara teknikal, falling window ditutup dengan Hammer IHSG seiring Stochastic RSI sudah oversold. Kondisi itu, membuka peluang rebound indeks. 

Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 10 Februari 2025, IHSG akan mencoba untuk menguji level resistance area 6.850, dan titik support di kisaran 6.650. Pasar Amerika Serikat (AS) mengantisipasi data Inflasi Januari 2025 pekan depan diperkirakan stabil di level 2,9 persen YoY.

Itu menadakan Inflasi AS masih belum mampu mendekati target Inflasi The Fed di posisi 2 persen. Lalu, pasar Eropa mengantisipasi data GDP growth rate prel. Kuartal IV-2024 Inggris pekan depan diperkirakan tumbuh 1 persen YoY, lebih baik dibanding realisasi kuartal III-2024 tumbuh 0,9 persen. Kondisi itu, menandakan terdapat perbaikan ekonomi Inggris. 

Sementara pasar regional mengantisipasi data PPI Januari 2025 di Jepang pekan depan. Data itu, dinanti pasar sebagai acuan dalam mengetahui tingkat inflasi sisi produsen. Dan, pasar domestik mengantisipasi data keyakinan konsumen Januari 2025 untuk mengetahui optimisme konsumen terhadap ekonomi Indonesia.

Data tersebut diyakini dapat mempengaruhi pandangan pasar mengenai prospek ekonomi Indonesia ke depan. Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyodorkan sejumlah saham berikut. Yaitu, Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), Bank BCA (BBCA), Astra (ASII), dan Telkom (TLKM). (*)