EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,11 persen atau 98,118 poin ke level 7.313,86 pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (23/7).

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat IHSG cenderung sideways sepanjang perdagangan kali ini. Secara teknikal, keberadaan strong resistance 7.330-7.350 membatasi penguatan IHSG dalam jangka pendek.

Alrich mengatakan, IHSG akan didorong sentimen dari eksternal di antaranya, pasar masih mencerna keputusan pengunduran diri Joe Biden sebagai calon presiden dari Partai Demokrat terhadap peta pemilu AS pada November 2024 mendatang.

Sejumlah analis memperkirakan peluang besar Donald Trump untuk memenangi pemilu tersebut. "Selain itu, isu kebijakan inward looking, peningkatan intensitas perang dagang AS-China, dan dampaknya terhadap nilai perdagangan dunia kembali mengemuka," ujar Alrich.

Sementara dari dalam negeri, Alrich melihat pasar mengantisipasi data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal II 2024. Data ini dapat mempengaruhi cara pasar memandang outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia di sisa tahun 2024.

Pasar memang telah mengantisipasi potensi perlambatan pertumbuhan FDI di tahun pemilu. "Dengan begitu, kami proyeksikan IHSG akan bergerak pada rentang support 7.250, pivot 7.300, dan resistance 7.350," ungkapnya.

Selanjutnya, Alrich merekomendasikan untuk mencermati saham XL Axiata (EXCL), Sarana Menara (TOWR), Merdeka Battery Material (MBMA), Elang Mahkota alias Emtek (EMTK), dan Erajaya (ERAA). (*)