EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terkoreksi mendekati level psikologis 7.000. Pelemahan tersebut menekan Indeks untuk memasuki overbought area. Kondisi itu, memperkuat proyeksi fluktuasi Indeks dalam rentang 6.950-7.150 beberapa waktu ke depan.

Menariknya, Indeks justru melemah ketika realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia beradai di atas ekspektasi edisi kuartal IV-2024. Indonesia mencatat perbaikan realisasi pertumbuhan ekonomi ke 5,02 persen yoy dari kuartal III-2024 di kisaran 4,95 persen yoy. 

Akan tetapi, dibanding kuartal sebelumnya, realisasi pertumbuhan ekonomi cenderung melambat menjadi 0,53 persen secara kuartalan (qoq) edisi kuartal IV-2024 dibanding kuartal III-2024 di level 1,50 persen qoq. Pelaku pasar tampaknya memiliki ekspektasi lebih tinggi, mengingat data-data makro Desember 2024 secara konsisten cenderung berada di atas ekspektasi. 

Faktor eksternal juga turut menekan Indeks. U.S. ADP Nonfarm Employment Change naik menjadi 183 ribu periode Januari 2025, jauh lebih tinggi dari perkiraan di kisaran 148 ribu. Realisasi itu, membangun keyakinan kalau the Fed masih akan bertahan pada pendirian untuk less-aggressive dalam memangkas suku bunga acuan tahun ini. 

Berdasar data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan para investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Antara lain Aneka Tambang alias Antam (ANTM), Vale Indonesia (INCO), Timah (TINS), Bank Panin Indonesia (PNBN), dan Telkom Indonesia (TLKM). (*)