IHSG Uji Level 7235, ITMG, INDY, PANI, TBLA dan INCO Layak Dicermati
EmitenNews.com -IHSG melanjutkan pendakian kemarin ditutup di atas level Resistance krusial 7200 berkat sumringah nya market Asia setelah Bank Of Japan pertahankan sikap dovish nya, sementara PBOC pun tidak mengubah tingkat suku bunga acuan mereka, sesuai ekspektasi.
Asing kembali bukukan pembelian bersih saham sebesar Rp624.8 miliar, menjadikan posisi Foreign Net Buy YTD di angka Rp4,92 triliun.
Siang nanti akan dipantau keputusan RDG BI mengenai suku bunga yang diperkirakan masih ditahan tak berubah di level 6.0%.
Head Of Research Nh Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata menilai sentimen bullish akibat outlook dovish suku bunga dan view pivot di tahun depan masih akan jadi katalis positif bagi market sampai akhir tahun.
“Sehingga menyarankan para investor untuk terus manfaatkan Santa Claus Rally dan potensi window dressing to let your profit run, sambil tetap tak lupa memasang titik Trailing Stop di market yang terus menggapai level ketinggian terbaru,” ujar Liza.
Hari ini IHSG diperkirakan bergerak pada range support di level 7180 dan resistance ada di 7235.
ITMG Buy. Entry Level: 24800-24900. Average Up >25000. Target: 25600-25800 / 26600 / 27375-27475 dan stoploss: 24000
INDY Buy on Break / Average Up on Break. Entry Level: 1510-1520. Target: 1600 / 1650 / 1750 dan stoploss: 1430.
PANI Speculative Buy. Entry Level: 4780-4680 Average Up >4825 Target : 5075-5100 / 5200 / 5725 / 6000 Stoploss: 4550
TBLA Speculative Buy Entry Level : 690 Average UP >710-735 Target : 785 / 800 / 820-830 dan stoploss: 680
INCO Speculative Buy. Entry Level: 4240 Average Up >4350. Target: 4740-4800 / 5000/ 5150 / 5450-5500 dan stoploss: 4100.
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun