EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed cenderung melemah. Itu menyusul minim sentimen positif. Jadi, indeks akan bergerak mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street, dan bursa kawasan Asia cenderung terkoreksi. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.580, dan resisten 6.760,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (6/7).
Secara teknikal meski naik perdagangan kemarin, Indeks gagal menembus level resistance terbentuk di MA200. Dengan demikian, ancaman untuk melanjutkan penurunan tetap terbuka. Sejumlah saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini SKRN, ADMR, NANO, AVIA, ANTM, ADRO, INDY, dan JSMR.
Kemarin Indeks menanjak 0,97 persen menjadi 6.703,26. Penguatan pengaruh penguatan pada sektor energi 4,08 persen sebab lonjakan harga komoditas secara global, terutama batu bara. Lalu sektor industri surplus 2,04 persen, dan sektor transportasi melesat 1,66 persen. Para investor asing membukukan net buy Rp51,33 miliar, dengan saham paling banyak dibeli BBRI, MDKA, dan ADRO.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street diperdagangkan mixed. Penguatan disokong sektor teknologi. Oleh sebab itu, indeks Nasdaq melangit paling tinggi dari Dow Jones, dan S&P500. Pagi ini, bursa Asia menyusur zona negatif. Nikkei minus 0,9 persen, dan Kospi tekor 0,5 persen. Koreksi akibat rilis tingkat inflasi Korea Selatan 6 persen lebih tinggi dari konsensus pasar 5,4 persen bulan sebelumnya. (*)
Related News
Menhub: Sistem Logistik yang Efisien Kunci Kuatnya Struktur Ekonomi
Mendagri Minta Pemda Perbanyak Rusun Sebagai Solusi Permukiman Padat
SMS Bukukan Laba Bersih SMF Rp432 Miliar Hingga September
Rampungnya IUE-CEPA Buka Peluang Produk Alas Kaki dan Furnitur
Tegaskan Arah Transformasi Bisnis, ADMF Mantapkan 3 Pilar Strategis
Kemenperin Gandeng MediaWave Sediakan Teknologi AI untuk IKM





