Ikuti Wall Street, IHSG Kembali Susuri Zona Hijau
Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali melanjutkan penguatan. Itu seiring asa tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS), dan China mereda. Lalu, sinyal presiden AS Donald Trump tidak akan memecat gubernur The Fed Jerome Powell.
Harapan akan segera meredanya tensi perang dagang antara AS, dan China muncul setelah Trump Selasa lalu menyebut tarif impor untuk China tidak akan lebih tinggi dari level saat ini yaitu 145 persen, dan berpeluang diturunkan namun tidak sampai 0 persen.
Pernyataan tersebut kemudian diperkuat menteri keuangan AS Scott Bessent pada Rabu, 23 April 2025 dengan mengatakan ada peluang membuat “kesepakatan besar” mengenai perdagangan. Gedung putih sedang mempertimbangkan penyesuaian tarif impor ke China menjadi 50-65 persen dengan syarat China juga melakukan hal serupa.
Penguatan kembali indeks bursa Wall Street, dan start musim laporan keuangan kuartal pertama tahun ini diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Koreksi beberapa harga komoditas seperti emas, minyak mentah, dan batu bara berpeluang menjadi sentimen negatif indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh sebab itu, Indeks sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 24 April 2025, diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 6.540-6.445, dan resistance 6.730-6.820. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham berikut.
Yaitu, Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Telekomunikasi Indonesia alias Telkom (TLKM), dan Kalbe Farma (KLBF). (*)
Related News
Gebrakan Akhir Tahun: KISI Challenge Hadirkan Total Hadiah Rp10M
Menhub: Sistem Logistik yang Efisien Kunci Kuatnya Struktur Ekonomi
Mendagri Minta Pemda Perbanyak Rusun Sebagai Solusi Permukiman Padat
SMS Bukukan Laba Bersih SMF Rp432 Miliar Hingga September
Rampungnya IUE-CEPA Buka Peluang Produk Alas Kaki dan Furnitur
Tegaskan Arah Transformasi Bisnis, ADMF Mantapkan 3 Pilar Strategis





