Ikuti Wall Street, IHSG Susuri Zona Hijau
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali melanjutkan tren positif. Kondisi itu, makin yakinnya investor kalau The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan pekan depan. Optimisme investor itu, terutama dipicu pelemahan data ketenagakerjaan sektor swasta edisi November 2025.
Berdasar data ADP, bulan lalu sektor swasta mencatat penurunan jumlah pekerja 32 ribu berbanding terbalik dengan konsensus dengan harapan ada penambahan jumlah pekerja 40 ribu. Sementara itu, berdasar data CME FedWatch Tool, saat ini probabilitas pemangkasan suku bunga acuan naik menjadi 89 persen dari pekan lalu 83 persen.
Penguatan Wall Street, dan beberapa harga komoditas diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, aksi jual investor asing berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 8.560-8.505, dan resistance 8.665-8.715.
Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Wismilak (WIIM), Bank Mandiri (BMRI), Rukun Raharja (RAJA), Telkom Indonesia (TLKM), Semen Indonesia alias SIG (SMGR), dan Unilever Indonesia (UNVR). (*)
Related News
Potensial Menguat, IHSG Uji Level 8.670
IHSG Siap Rebound, Koleksi Saham BRPT, TLKM, dan INCO
IHSG Ditutup Drop Tipis di 8.611, IDXINFRA dan TECHNO Jadi Penyangga
Impor Januari-Oktober 2025 Masih Didominasi Bahan Baku/Penolong
IHSG Sesi I Rabu Ini Lanjut Menguat, Empat Saham ARA di Awal Sesi
24 Industri Otomotif Gandeng 33 IKM Jadi Pemasok Komponen





