EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah. Itu dipicu kekhawatiran investor terhadap potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), dan angka inflasi tetap tinggi. Apalagi, rilis dua data ekonomi cukup lemah. 

Data ekonomi dimaksud yaitu indeks sentimen konsumen Michigan, indeks PMI sektor jasa, dan data penjualan rumah. Indeks sentimen konsumen Michigan pada Februari 2025, tercatat turun ke level terenda sejak November 2023 yaitu menjadi 64,7 dari angka pendahuluan 67,8 dan sebelumnya 71,1. 

Koreksi indeks sentimen konsumen Michigan tidak lepas dari kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan inflasi menjelang pemberlakuan tarif impor. Sementara itu, penjualan rumah telah ada untuk Januari 2025, dan indeks PMI sektor jasa Februari 2025 turun menjadi 4,08 juta, dan 49,7 dari sebelumnya 4,29 juta dan 52,9.

Perosotan indeks bursa Wall Street, harga sebagian besar komoditas, dan aksi jual investor asing akan menjadi sentimen negatif indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, investor juga akan menunggu, dan mencermati pengumuman pembentukan BPI Danantara oleh Presiden Prabowo. 

Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 24 Februari 2025, Indeks diprediksi melemah dengan kisaran support 6.740-6.680, dan resistance level 6.865-6.930. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham BRIS, SCMA, BREN, TPIA, TBIG, dan MAPI. (*)