IMF Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7 Persen Hingga 2026

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan IMF akan turun menjadi 4,7% untuk tahun 2025 dan 2026 dari proyeksi sebelumnya 5,1%.
EmitenNews.com - Adanya ketidakpastian global akibat proteksionisme dan perang tarif dari sejumlah negara, seluruh dunia diperkirakan mengalami revisi ke bawah untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dan 2026.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 hanya mencapai level 2,8% atau 0,5 percentage point lebih rendah dari proyeksi sebelum terjadinya perang tarif.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalami revisi ke bawah sebesar 0,4%, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan IMF akan turun menjadi 4,7% untuk tahun 2025 dan 2026 dari proyeksi sebelumnya 5,1%.
Merespon ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah dengan berbagai instrumen berusaha memitigasi risiko dengan melakukan reformasi penyederhanaan regulasi, serta mendorong investasi agar perekonomian Indonesia tetap dapat tumbuh mendekati 5%.
"Perbaikan fundamental di sisi iklim investasi dan produksi, serta perdagangan melalui upaya negosiasi dan deregulasi terus diupayakan. Demikian pula penggunaan instrumen fiskal atau APBN untuk insentif maupun untuk meredam gejolak, melindungi dunia usaha dan masyarakat akan terus dilakukan,” jelas Menkeu.
Dengan gejolak global tersebut, kebijakan fiskal 2026 diarahkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi dalam rangka menuju Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera. Kebijakan fiskal 2026 digunakan secara efektif dan selektif untuk meredam berbagai gejolak serta guncangan, namun dengan tetap terus mendukung agenda pembangunan jangka menengah.
Related News

Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Kekhawatiran Defisit AS

Menkeu: Proteksionisme Hancurkan Kerja Sama Bilateral dan Multilateral

Hadapi Gejolak Global, Ini Arah Kebijakan Fiskal 2026

Harga Emas Antam Balik Lagi Naik Rp23.000 per Gram

Menteri Erick Ungkap, Tinggi Ketergantungan Indonesia pada AS

Target Pemerintah, Defisit APBN 2026 Pada Rentang 2,48-2,53 Persen