EmitenNews.com - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 34,35 poin, atau sekitar 1,19 persen, pada Jumat (12/7/2024), menjadi 2.857.

Volume perdagangan mencapai 399 juta saham senilai 13,7 triliun won atau sekitar US$9,93 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 430 berbanding 426.

Angka indeks merosot setelah para investor melakukan aksi ambil untung dipicu melambatnya inflasi Amerika Serikat.

Laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen AS turun 0,1 persen pada Juni, mendukung terjadinya pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada September.

 

“Aksi ambil untung menjadi penentu pergerakan indeks Kospi hari ini,” kata Kim Ji-Won, analis KB Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing melepas saham senilai 549 miliar won, sedangkan investor ritel dan institusi masing-masing meraup saham senilai 473 miliar won dan 82 miliar won.

 

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing terjun 3,65 persen dan 3,32 persen. Saham perusahaaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing turun 0,53 persen dan 2,44 persen.

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motors dan Kia masing-masing merosot 2,51 persen dan 0,82 persen. Saham perusahaan manufaktur suku cadang mobil Hyundai Mobil masing-masing melemah 2,51 persen dan 0,42 persen.

Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing meningkat 0,98 persen dan 1,61 persen.

 

Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 0,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.379,3 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen.

 

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 69,7 poin, atau sekitar 0,88 persen, menjadi 7.959,3. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia dan Vietnam melemah, sedangkan Bursa Thailand, Indonesia, Filipina, dan Singapura menguat.