Indeks Saham Masih Dibayangi Kekhawatiran Fed Tunda Pelonggaran

prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - Wall Street ditutup dalam suasana duka atas meninggalnya mantan Presiden AS Jimmy Carter. Indeks saham Eropa ditutup menguat.
Pasar global masih dibayangi kekhawatiran inflasi yang terus berlanjut. Namun, inflasi di Tiongkok pada Desember tercatat 0,1% YoY, turun dari 0,2% YoY pada bulan sebelumnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran potensi risiko deflasi.
"Indeks saham Asia melemah pada perdagangan kemarin, di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menunda pelonggaran kebijakan moneternya karena kekhawatiran inflasi yang masih berlangsung," ulas Waterfront Sekuritas Indonesia dalam tinjauan dan prediksi pasarnya hari ini.
Sementara itu, harga minyak mentah naik karena cuaca dingin di sebagian wilayah AS dan Eropa mendorong permintaan bahan bakar musim dingin.
Pada Kamis, 9 Januari 2025, IHSG ditutup melemah 0,22% di level 7.064. Sektor energi mencatatkan koreksi terbesar, sedangkan sektor industri membukukan penguatan terbesar. Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp38,84 miliar, termasuk di pasar nonreguler.
Hari ini, IHSG diperkirakan Waterfront Sekuritas bergerak dalam kisaran support 7.030/7.000 dan kisaran resistance 7.100/7.130. Saham pilihannya adalah: BBCA, BMRI, BBNI, ASII, HEAL, ISAT, AKRA, INDF, dan MYOR.(*)
Related News

BNI dan KPK Gelar Compliance Forum, Perkuat Integritas dan GCG

IHSG Cetak Rekor Baru Tembus Level 8.025 di Penutupan Hari Ini

BRI Guyur KUR Rp114,28 T ke 2,5 Juta UMKM, Ekonomi Rakyat Menggeliat!

Pagu Anggaran Kementerian PU Tahun 2026 Diketok Rp118,5 Triliun

Ekonomi ASEAN 2030 Diproyeksikan USD2T; Indonesia USD500–700M

Kemenperin Kembangkan Bioethanol Berbahan Baku Limbah Sawit