EmitenNews.com—PT Indika Energy Tbk (INDY) tengah mempertimbangkan untuk investasi bersama senilai USD2 miliar dengan perusahaan asal Taiwan, Foxconn untuk manufaktur kendaraan listrik, baterai, dan penyimpanan energi.


Hal tersebut berdasarkan pernyataan petinggi Indika kepada Reuters.  


Kemitraan didirikan antara Foxconn, Indika, dan tiga entitas lainnya pada awal tahun ini dalam nota kesepahaman untuk secara kolektif menginvestasikan USD8 miliar dalam memproduksi EV (electric vehicle) dan baterai di Indonesia.


Sebuah studi kelayakan untuk usaha Foxconn-Indika ditargetkan paling lambat selesai pada kuartal keempat tahun ini, kata CEO Grup Indika Azis Armand.


"Yang paling menarik adalah pasar domestik Indonesia yang besar, yang relatif memiliki tingkat adopsi yang rendah, meskipun kami tidak mengesampingkan pasar ekspor seperti Vietnam dan China," kata Azis dikutip Jumat (22/7/2022).


Indonesia telah menetapkan target memiliki 13 juta sepeda motor listrik, termasuk yang dikonversi, dan 2,2 juta mobil listrik di jalan raya pada 2030. Ini sejalan dengan target zero emission Indonesia.


Indika, produsen batu bara terbesar ketiga di Indonesia melalui unitnya PT Kideco Jaya Agung, telah fokus untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis non batu bara, seperti tambang emas dan juga EV.


Ini bertujuan agar 50% dari pendapatannya berasal dari bisnis non batu bara pada tahun 2025. Porsi tersebut naik dari 12% saat ini, yang menurut Azis adalah kunci untuk tetap relevan.


"Jika kita hanya melihat pada sektor batu bara, partisipasi kita tidak akan berkelanjutan dalam memberi energi kepada Indonesia," kata Azis.


Ia berharap dapat mencapai target 50% dengan investasi sekitar USD500 juta dalam tiga tahun ke depan, sebagian besar masuk ke proyek-proyek yang ada, seperti merek sepeda listrik, Alva, yang akan diluncurkan secara komersial pada bulan Agustus.


Sementara Foxconn telah memperluas kegiatan EV dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya kesepakatan dengan start-up Amerika Serikat Fisker Inc dan grup energi Thailand PTT.