Indonesia Punya CPO, Thailand Punya Gula, Terbuka Kerjasama Energi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Indonesia memproduksi 50 juta ton CPO dan sedang mengembangkan biodiesel 35. Kuatnya Thailand dalam produksi gula, yang di fase selanjutnya dapat dikembangkan menjadi etanol, menurutnya dapat menjadi peluang kerja sama lain antara kedua negara.
EmitenNews.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Indonesia memproduksi 50 juta ton CPO dan sedang mengembangkan biodiesel 35. Kuatnya Thailand dalam produksi gula, yang di fase selanjutnya dapat dikembangkan menjadi etanol, menurutnya dapat menjadi peluang kerja sama lain antara kedua negara.
Hal itu dikemukakan Airlangga ketika menerima kunjungan delegasi dari parlemen Thailand di kantor Kemenko Perekonomian Rabu (26/06) kemarin.
“Kita perlu melakukan investasi yang meningkatkan swasembada energi di negara-negara ASEAN. Dan saya pikir itu penting untuk sektor ini. Jadi, menurut saya dalam dua isu tersebut, mengenai kelapa sawit dan karet alam, saya kira kita harus bekerja sama,” tandasnya.
Terkait kendaraan listrik atau EV, Menko Airlangga mengatakan bahwa mineral kritis antara lain nikel, tembaga, kobalt, dan alumunium yang merupakan bahan baku energi baru terbarukan terdapat di Indonesia. Ia melihat terdapat peluang kerja sama Indonesia dan Thailand dalam rantai pengembahan kendaraan listrik.
Kemudian dari sektor digitalisasi, di bawah kepemimpinan Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023, telah diluncurkan perjanjian kerangka ekonomi digital (DEFA) yang salah satunya diharapkan dapat memudahkan dalam bertransaksi.
“Jadi dengan semangat ASEAN, kita ingin lebih mengintegrasikan antar manusia serta menjalin hubungan ekonomi antar negara-negara ASEAN. Untuk digitalisasi sendiri, dengan perjanjian kerangka ekonomi digital, ekonomi ASEAN bisa meningkat menjadi 2 triliun dolar (USD),” ungkap Menko Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga juga menjelaskan lebih detail hal-hal lain yang ditanyakan oleh Delegasi Thailand, salah satunya terkait kebijakan yang mendukung UMKM. Menko Airlangga juga menjelaskan tentang dukungan Indonesia terhadap start-up yang tidak hanya melalui pendanaan tetapi juga pelatihan. Dalam pertemuan tersebut Indonesia dan Thailand terbuka atas potensi kerja sama yang bisa dijalin antar kedua negara.
“Di ASEAN, jika Indonesia dan Thailand bekerja sama, saya pikir banyak hal yang bisa kita capai untuk ASEAN kita,” pungkasnya (*).
Related News
Perkembangan Terbaru si Saham Rp1
Saham di Bawah Gocap, Masih Mantap atau Bikin Engap?
Pupuk Indonesia Siap Gelontorkan 9,8 Juta Ton Pupuk Subsidi di 2026
Dana Darurat Untuk 3 Provinsi Bencana Sementara Terkucur Rp268 Miliar
Cadangan BBM dan LPG di Atas Standar Minimum Nasional
IHSG Tutup 2025 di Zona Hijau, Catat 24 Kali ATH Sepanjang Tahun





