EmitenNews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menekankan bahwa transisi energi adalah sebuah tantangan berat, tidak hanya untuk Indonesia, namun juga untuk seluruh wilayah ASEAN. Ia mengingatkan bahwa upaya mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan tren dekarbonisasi global telah menjadi tanggung jawab bersama.
"Sebagai mitra AZEC kami menyadari pentingnya menangani perubahan iklim sembari memastikan keamanan energi. Oleh karena itu, kita perlu mempromosikan transisi energi yang sesuai dengan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi melalui berbagai jalur praktikal tergantung keadaan masing-masing negara," ujarnya saat menghadiri pertemuan The 1st Asia Zero Emission Community Senior Officials' Meeting (AZEC SOM), di Jakarta (24/6).
.
Arifin kembali menegaskan, bahwa negara-negara mitra AZEC telah memiliki konsensus untuk mengambil langkah-langkah transisi energi, yakni mempromosikan efisiensi energi dan teknologi konversi energi; meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dan teknologi pengelolaan energi dengan mempertimbangkan efisiensi ekonomi dan penerimaan masyarakat setempat.
Kemudian meningkatkan pengembangan hulu gas bumi dan LNG untuk mengamankan pasokan yang stabil untuk memenuhi permintaan di masa depan, mengembangkan CCUS/Carbon Recycling di bidang energi dan industri melalui kerjasama internasional, mengembangkan hidrogen dan amoniak dalam dekarbonisasi pembangkit listrik tenaga panas bumi, sektor transportasi dan sektor industri yang sulit mereda;
Selain itu mengembangkan rantai pasokan global untuk memastikan pasokan bahan-bahan penting seperti litium, nikel, dan tanah jarang yang berkelanjutan;
"Dalam pertemuan ini, negara-negara mitra AZEC perlu membahas lebih lanjut kerjasama dalam menentukan strategi pelaksanaan program-program tersebut melalui penetapan indikator dan output bersama," lanjut Arifin.
Arifin pun berharap AZEC dapat berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengetahuan dan memfasilitasi akses kepada dukungan keuangan berkelanjutan dan teknologi bersih yang terjangkau. Upaya kolaboratif ini, tambah Arifin, bertujuan untuk mencapai manfaat bersama bagi semua anggota AZEC dengan mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi secara efektif.
"Selain itu, kami mendorong anggota AZEC untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang sangat besar di Indonesia. Dengan sumber daya alam yang melimpah seperti matahari, angin, air, dan panas bumi, Indonesia menghadirkan lanskap yang menjanjikan untuk pengembangan energi berkelanjutan. Melalui joint venture, transfer pengetahuan, dan pertukaran teknologi, kita dapat membuka potensi berbagai sumber daya tersebut dan membuka jalan untuk masa depan yang lebih hijau dan tangguh," ujarnya.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha