EmitenNews.com - DJIA melemah sebesar -0,36% pada hari Kamis (02/01), diikuti oleh S&P 500 (-0,22%) dan Nasdaq (-0,16%). Wall Street melanjutkan penurunannya, didorong oleh kontraksi pada saham-saham berkapitalisasi besar dan kekhawatiran atas potensi sikap kebijakan hawkish the Fed.


Kekhawatiran dipicu oleh rilis data klaim pengangguran awal untuk minggu yang berakhir pada 28-Desember, yang turun ke 211 ribu, menandai level terendahnya dalam 8 bulan terakhir. Selain itu, penurunan PMI Manufaktur Caixin Tiongkok menjadi 50,5 pada Desember 2024 (vs sebelumnya 51,5) telah membayangi pertumbuhan ekonomi global di awal tahun.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Perubahan Pengangguran Jerman Desember 2024; 2) PMI Manufaktur ISM AS Desember 2024; 3) Kredit Konsumen BoE Inggris November 2024.


Laporan BPS Inflasi umum pada Desember 2024 dilaporkan sebesar +1,57% YoY/+1,57% YtD, dengan Indeks Harga Konsumen tercatat sebesar 106,80. Sementara inflasi inti tercatat sebesar +2,26% YoY/+0,17% MoM. Kontributor utama inflasi tahunan pada Desember 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan kontribusi sebesar +0,55% YoY.


"Kami memperkirakan inflasi akan terus meningkat, meskipun peningkatannya kemungkinan terbatas, dengan tekanan yang berkelanjutan pada nilai tukar Rupiah," demikian MNC Sekuritas mengomentari laporan BPS.


Pertumbuhan inflasi ini dipengaruhi oleh faktor musiman dan peningkatan permintaan menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, indeks PMI Manufaktur Indonesia kembali ke fase ekspansif, naik menjadi 51,2 pada Desember 2024.


IHSG menguat sebesar +1,18% ke level 7.163,21 pada hari Kamis (02/01), di tengah aksi jual bersih asing sebesar Rp245,7 miliar. Mayoritas sektor membukukan penguatan, dipimpin oleh sektor bahan dasar (+1,78%) dan sektor keuangan (+1,50%).


Di sisi lain, sektor yang mencatatkan penurunan antara lain sektor non-siklis (-1,72%) dan sektor kesehatan (-1,43%). Indeks menguat di tengah sebagian besar bursa Asia yang ditutup melemah, seiring pasar mencermati rilis data PMI Manufaktur Indonesia Desember 2024 yang memasuki wilayah ekspansi di angka 51,2, lebih tinggi dari level bulan sebelumnya di angka 49,6.


Selain itu, laju inflasi Indonesia Desember 2024 menurun menjadi 1,57% YoY. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di angka Rp16.195/USD. MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran harga 7.117-7.187. Rekomendasi sahamnya adalah: ADRO, ASII, BUMI, dan TLKM.(*)