EmitenNews - IHSG berpeluang mencatatkan rebound terbatas pada perdagangan Rabu (31/3). Pasalnya, IHSG sempat mencatatkan technical rebound jelang penutupan perdagangan Selasa (30/3), pasca uji lower-bound support area di 6050 (30/3).


"Meski demikian, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi berlanjutnya pelemahan rupiah dalam jangka pendek seiring dengan antisipasi terhadap perbaikan data sektor tenaga kerja AS di akhir pekan ini," kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Sebagai informasi, US unemployment rate diperkirakan turun ke 6% di Maret 2021 dari 6.2% di Februari 2021. Ini sejalan dengan proyeksi kenaikan US non farm payrolls menjadi 655,000 di Maret 2021 dari 379,000 di Februari 2021.


Dari dalam negeri BPS dijadwalkan merilis data inflasi Indonesia pada 1 April 2021. Bank Indonesia memperkirakan tingkat inflasi stabil di kisaran 1.36% yoy di Maret 2021, tidak berbeda jauh dari inflasi Februari sebesar 1.38%.


"Oleh sebab itu saham consumer goods dan retailers dapat diperhatikan, di antaranya INDF, JPFA, WIIM dan ACES. Pelaku pasar juga dapat mencermati peluang pembelian spekulatif pada ANTM, BBNI, BBRI, BMRI, dan TPIA," lanjut Valdy.


Kajian teknikal Binaartha berdasarkan rasio fibonacci, support-resistance berada pada 5940.11 hingga 6167.72. Berdasarkan indikator, MACD membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif.


"Di sisi lain terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG," kata analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama.


Untuk perdagangan hari ini Binaartha merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.


ACES, daily (1565) (RoE: 14.16%; PER: 37.52x; EPS: 41.31; PBV: 5.33x; Beta: 0.69): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola three advancing soldiers candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 1535 – 1565, dengan target harga secara bertahap di level 1540, 1595, 1815, 2040 dan 2260. Support: 1475.


ASII, daily (5400) (RoE: 8.27%; PER: 13.72x; EPS: 399.11; PBV: 1.13x; Beta: 0.81): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 5300 – 5400, dengan target harga secara bertahap di level 5550, 5700, 5850, 6000, 6650 dan 7775. Support: 5000.


AUTO, daily (1190) (RoE: 0.02%; PER: 2531.91x; EPS: 0.47; PBV: 0.51x; Beta: 1.18): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1180 – 1190 area, dengan target harga secara bertahap di level 1240, 1375 dan 1510. Support: 1135.


BMTR, daily (266) (RoE: 4.97%; PER: 4.46x; EPS: 60.03; PBV: 0.22x; Beta: 1.89): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 260 – 266, dengan target harga secara bertahap di level 280, 320, 360 dan 400. Support: 260 & 240.


BSDE, daily (1165) (RoE: 1.82%; PER: 39.45x; EPS: 29.53; PBV: 0.72x; Beta: 1.65): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level level 1155 – 1165, dengan target harga secara bertahap di level 1215, 1360, 1505 dan 1650. Support: 1140 & 1070.


BWPT, daily (112) (RoE: -27.07%; PER: -3.57x; EPS: -31.41; PBV: 0.97x; Beta: 2.05): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 110 – 112, dengan target harga secara bertahap di level 119, 128, 149 dan 170. Support: 107 & 102.(*)