INOV Siap Manfaatkan Potensi Pasar Serat Poliester Daur Ulang
Kiri-Kanan: Direktur INOV, Suhendra Setiadi, Direktur Utama, Jae Hyuk Choi, Komisaris Independen, Widhyawan Prawiraatmadja, Presiden Komisaris, Jung Hyo Choi, serta Direktur, Won Hyuk Choi seusai RUPSTahunan dan RUPSLB di Cikupa,Tangerang Rabu (22/5/2024). dok. INOV.
EmitenNews.com - PT Inocycle Technology Group Tbk. (INOV) menegaskan kesiapannya memanfaatkan pasar Polyester Staple Fiber (PSF) global yang diproyeksikan mencapai USD39,3 miliar pada tahun 2025. Perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia itu, mengemukakannya pada acara keterbukaan informasi, Rabu (22/5/2024).
“Pasar serat poliester daur ulang berkembang pesat, diproyeksikan akan mencapai USD39,3 miliar pada tahun 2025 dengan CAGR sebesar 6,3%. Strategi yang telah diterapkan INOV dalam beberapa tahun terakhir telah menempatkan kami pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan potensi tersebut," kata Direktur INOV, Victor Choi.
Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan permintaan produk ramah lingkungan, yang membuat perusahaan-perusahaan beralih ke bahan daur ulang, termasuk serat poliester.
Serat-serat ini menawarkan solusi yang berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan bahan baku baru, limbah, dan jejak karbon. Inovasi teknologi dalam proses daur ulang dan produksi serat poliester meningkatkan kualitas dan kinerja produk, sehingga menarik minat konsumen dan produsen.
Pertumbuhan penjualan INOV sebesar 4,4% YoY dan meningkat 12% QoQ, didorong oleh peningkatan penjualan ekspor yang memberikan kontribusi sebesar 20% dari total penjualan di 1Q24. Meskipun mengalami penurunan laba kotor secara tahunan, berkat margin lebih tinggi dari Re-PSF, serta manuver optimalisasi biaya yang diambil, INOV berhasil mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 4% QoQ.
Perusahaan terus mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksinya yang saat ini sudah mencapai 40.000 ton per tahun. INOV berkomitmen meningkatkan kemampuan daur ulangnya melalui fasilitas pencucian di Solo, Mojokerto, Medan, Makassar, dan Subang, serta pabrik Re-PSF di Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan.
Penambahan fasilitas pencucian di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 12.000 ton per tahun, dan pabrik re-PSF di Medan dengan kapasitas produksi 7.200 ton per tahun, semakin memperkuat posisi INOV di pasar.
Produk INOV banyak digunakan sebagai bahan baku berbagai produk yang sering ditemui sehari-hari. Serat non-woven yang diproduksi merupakan bahan baku manufaktur untuk berbagai industri seperti otomotif dan garmen.
Sedangkan Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) sebagai penyumbang penjualan terbesar dapat digunakan untuk memproduksi produk rumah tangga seperti bantal, selimut, dan bed cover. (Eko Hilman). ***
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha