EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi saham PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) mulai sesi I tanggal 25 Februari 2025.

Sebelumnya BEI pernah melakukan suspensi perdagangan saham NINE pada (8/1) lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham NINE.

Kemudian saham NINE disuspensi lagi 10 Januari 2025. lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Artinya saham ini dibekukan selama sebulan lebih. Saham NINE kena gembok karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Sebelum disuspensi, saham NINE ada di Rp 204. Padahal saham ini sempat ada di harga Rp 5. Artinya melambung 3.980%, nyaris 4.000%.

Pada perdagangan hari ini Selasa (25/2) saham NINE melesat lagi Rp20 atau menguat 10 % menjadi Rp224 per lembar saham.

"Penghentian sementara perdagangan saham dilakukan dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya," tulis pengumman BEI.

Oleh karena itu, BEI meminta para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan tercatat.

Perlu diketahui Sepanjang suspensi tersebut BEI berkali-kali melayangkan surat ke NINE untuk meminta penjelasan terkait diakuisisi oleh Poh Group.

Antara lain terkait rencana pengambilalihan 70 persen saham oleh Poh Group Pte. Ltd. Tanggapan tersebut disampaikan dalam surat resmi yang dirilis pada 17 Januari 2025.

NINE juga menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Poh Group.

Pada 23 Januari 2025, Poh Group telah menandatangani CSPA dengan pemegang saham Techno9 untuk mengakuisisi 70% saham NINE pada harga Rp 19 per saham. 

Tecno9 akan menggelar rights issue I untuk mengumpulkan dana Rp 80 miliar. Selanjutnya, Techno9 akan melakukan rights issue II dengan target dana US$ 200 juta. Kemudian, Tecno9 akan mengakuisisi saham mayoritas Poh Resources Lte Ltd dari Poh Group.