EmitenNews.com - DJIA melemah hingga -1,21% pada hari Kamis (01/08), diikuti oleh S&P 500 (-1,37%) dan Nasdaq (-2,30%). Wall Street terkontraksi seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek ekonomi AS pasca data ekonomi makro yang mengecewakan.


Klaim pengangguran awal untuk minggu yang berakhir pada 27 Juli tercatat sebesar 249 ribu, melampaui ekspektasi konsensus sebesar 235 ribu. Selain itu, ISM PMI manufaktur untuk Juli 2024 masih dalam wilayah kontraksi di angka 46,8 (vs konsensus 48,8).


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) US Non-Farm Payrolls untuk Juli 2024; 2) US Unemployment Rate untuk Juli 2024; 3) US Average Hourly Earnings MoM untuk Juli 2024.


BPS melaporkan deflasi sebesar -0,18% MoM dan tingkat inflasi tahunan sebesar +2,13% YoY untuk Juli 2024. MNC Sekuritas meyakini bahwa deflasi yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut disebabkan oleh moderasi harga beberapa komoditas pokok, yang telah mengalami kenaikan sejak akhir tahun lalu.


Komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi bulanan antara lain bawang merah, cabai merah, tomat, daging ayam dan telur, bawang putih, dan ikan segar. "Kami memperkirakan inflasi untuk FY24 dapat mencapai +2,8% YoY, didorong oleh peningkatan konsumsi dan investasi pada 2H24," ulas MNC dalam Morning Navigator-nya hari ini.


IHSG menguat +0,97% ke level 7.325,99 pada perdagangan Kamis (01/08) yang diikuti aksi beli bersih asing sebesar Rp897,19 miliar. Mayoritas sektor menguat dan menjadi penggerak indeks, dipimpin oleh sektor properti & real estate (+1,28%) dan diikuti oleh sektor keuangan (+1,09%).


Sementara itu, sektor yang melemah dipimpin oleh sektor infrastruktur (-0,44%) dan diikuti oleh sektor industri (-0,40%). IHSG mengungguli indeks Asia lainnya, menyusul reaksi positif investor terhadap laju inflasi di Indonesia sebesar 2,13% YoY pada Juli 2024 (vs 2,51% YoY/2,40% YoY sebelumnya/sekarang). Nilai tukar rupiah ditutup menguat di level Rp16.235/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran harga 7.275-7.333. Adapun saham yang direkomendasikan adalah INKP, MAPI, MTEL, dan ICBP.(*)