EmitenNews.com - Meningkatnya harga komoditas batubara global akhir-akhir ini tidak hanya membawa sentiment positif pada kinerja perusahaan penghasil dan kontraktor di bidang pertambangan batu bara. Anak usaha PT Pelindo II PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) yang bergerak di bidang bongkar muat alat berat di pelabuhan.
Seperti diketahui harga batu bara global belakangan ini mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya harga gas alam untuk pembangkit listrik dunia. Harga batu bara acuan (HBA) mengalami penguatan hingga ke level USD150,03 per ton pada September 2021.
“Meningkatnya harga komoditas batubara tersebut tidak hanya dinilai berimbas positif pada perusahaan maupun emiten penghasil batubara namun, juga dinilai memberikan imbas positif pada kebutuhan alat-alat berat untuk mendukung kegiatan pertambangan emas hitam ini,” kata Reza Priyambada, Investor Relation IPCC di Jakarta, Jumat (1/10).
Para perusahaan maupun emiten yang bergerak di bidang penyediaan alat berat diproyreksikan turut merasakan peningkatan permintaan untuk kebutuhan di industri pertambangan. Jika kondisi industry alat-alat berat mengalami peningkatan permintaan maka diharapkan juga dapat berimbas positif pada kegiatan bongkar muat kargo Alat Berat di Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).
Reza mengungkapkan berdasarkan kondisi di Terminal Internasional IPCC, hingga Agustus 2021 terjadi peningkatan arus bongkar muat kargo Alat Berat.
"Pada kegiatan impor, jumlah alat berat yang ditangani oleh IPCC mencapai 2.932 unit sepanjang 8 bulan di tahun ini. Angka tersebut mengalami peningkatan 32,79% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan jumlah 2.205 unit," jelas dia.
Di Terminal Domestik, kegiatan bongkar muat alat berat juga mengalami kenaikan. Demikia pula permintaan akan alat-alat berat di sejumlah wilayah di luar Jakarta maupun pulau Jawa.
Hingga Agustus 2021, jumlah alat berat yang telah ditangani oleh IPCC mencapai 3.923 unit, meningkat 39,01% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu dengan jumlah 2.822 unit.
Adanya peningkatan harga batubara tampaknya memberikan imbas secara tidak langsung pada kinerja bongkar muat di Terminal IPCC. "Bagi IPCC, kesempatan ini merupakan momentum yang baik untuk dapat meningkatkan kinerjanya sehingga tahun ini mendapatkan hasil yang bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu," kata Reza.
Di masa Pandemi tahun lalu, dimana kegiatan bongkar muat relatif sepi dimanfaatkan IPCC untuk membenahi sarana infrastruktur dan sistem pelayanan yang ada. Sehingga dampaknya dapat dirasakan di tahun ini, dimana IPCC siap dalam melakukan pelayanan bongkar muat kargo kendaraan, terutama untuk kargo alat berat dan spare parts-nya.
Dengan semakin pulihnya industri otomotif yang diikuti dengan proses transformasi proses bisnis yang saat ini sedang dikembangkan IPCC diyakini akan berimbas positif pada kinerja keuangan dan operasional perusahaan.(fj)
Related News
Lunasi Obligasi Rp600 Miliar, HRTA Sodorkan Logam Mulia
Private Placement WSBP Beres, Telisik Rinciannya
ERAL Eksekusi Transaksi Rp94,19 Miliar, Telusuri Detailnya
Revisi Kontrak Baru Jadi Rp6 T, Simak Penjelasan Wika Beton (WTON)
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar