EmitenNews.com - PT Itama Ranoraya (IRRA) memulai transformasi bisnis memperbesar kontribusi sektor Healthcare secara global. Pandemi Covid-19 membuat Health Security menjadi usaha vital bagi seluruh negara. Mulai pelayanan kesehatan, ketersediaan alat kesehatan berbasis teknologi baik pencegahan, penyembuhan, sampai infrastruktur dan fasilitas jasa kesehatan.
Tahun ini, perseroan mulai masuk bisnis jasa layanan kesehatan untuk memaksimalkan posisi sebagai medical equipment supplier dan manufacturer. Saat ini, juga aktif bekerja sama dengan jasa layanan pemeriksaan Covid-19. Misalnya, dengan Halodoc, Klinikgo, dan layanan pemeriksaan kesehatan lain untuk masuk jasa layanan kesehatan.
Langkah itu, sebagai langkah awal masuk kelayanan Clinical Laboratory dan e-Health Services berbasis Big Data. Penetrasi bisnis sejak awal tahun ini dengan menjalin kerjasama bersama Halodoc. Maret 2021, perusahaan kembali bekerja sama dengan Klinikgo untuk jasa layanan pemeriksaan kesehatan. ” Kami menjadi pemasok alat-alat pemeriksaaan yaitu alat swab antigen test. Kami mempersiapkan untuk proses kerjasama operasional untuk investasi pembukaan cabang-cabang. Tahap awal buka 8 cabang hasil kerkerja sama dengan Halodoc,” tutur Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif.
Transformasi bisnis hulu ke hilir, selain masuk manufacturer, juga masuk hilirisasi healthcare yaitu layanan Clinical Laboratory dan e-Health Services melalui sinergi baik dengan laboratorium lain maupun dengan laboratorium rumah sakit, termasuk dengan platform telemedicine maupun laboratorium yang akan dioperasikan sendiri.
Menyusul langkah itu, nanti hulu ke hilir bisa berdampak pada sustainability perusahaan atau berkontribusi nilai optimal baik untuk hasil jangka pendek, menengah, dan jangka panjang bagi perusahaan.
Milestone sejak awal adalah manufacturer dan innovator peralatan medis dengan akuisisi PT Oneject Indonesia (OJI). OJI saat ini, sedang merampungkan fasilitas pabrik kedua jarum suntik sekali pakai (ADS) dan safety needle dengan kapasitas total 1,2 miliar per tahun. Selanjutnya, akan menjadi sentral fasilitas produksi berbagai alat kesehatan bagi perseroan.
Fasilitas produksi dengan produk berstandar WHO menjadi modal strategis untuk memproduksi alat kesehatan lain berorientasi global. Misalnya, lokalisasi rencana produksi Antigen Test Panbio dimiliki Abbott. Tahun ini, pemerintah meningkatkan alokasi anggaran kesehatan Rp254 triliun dari alokasi awal Rp169 triliun, dengan porsi anggaran penanganan Covid-19 senilai Rp173,3 triliun. Naik signifikan dari anggaran Covid-19 tahun lalu Rp63,5 triliun.
Data BPS tiga tahun terakhir (2018-2020) PDB sektor kesehatan tumbuh paling tinggi dengan rata-rata pertumbuhan 7,59 persen per tahun. Itu tertinggi di antara sektor lain. Pandemi Covid-19 membuat PDB sektor kesehatan tahun lalu tumbuh 11,6 persen (YoY). Meski memiliki pertumbuhan tertinggi, namun rasio belanja kesehatan terhadap PDB Indonesia masih sangat rendah.
Data World Bank 2020, rasio belanja kesehatan terhadap PDB Indonesia baru 3,3 persen jauh di bawah rata-rata negara kawasan Asia Timur Pasifik 7,4 persen maupun rata-rata negara berpenghasilan menengah ke bawah sekitar 6,1 persen.
Saat ini, seluruh proses transformasi sedang berjalan paralel Medical Manufacturturing, Clinical Laboratory dan e-Health Services termasuk dengan peningkatan aktivitas operasional existing. Tahun ini, perusahaan kembali mematok pendapatan tumbuh double dari tahun lalu. (Rizki)
Related News
Bos Sido Muncul (SIDO) Sabet Penghargaan Ini
Mitra Tirta Buwana (SOUL) Dapat Restu Ganti Pengurus
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya
Wika Beton (WTON) Raih Penghargaan Ini di SNI Award 2024
Emiten Hermanto Tanoko (CLEO) Kuartal III Catat Laba Naik 61 Persen