EmitenNews.com - Idea Indonesia (IDEA) menjadi mitra Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Itu ditandai dengan teken kerja sama perseroan dan BP2MI. Tanda tangan kerja sama dilakukan Kepala BP2MI Pusat Benny Ramadhani, dan Direktur Utama Idea Indonesia Eko Desriyanto. 

Kesepakatan itu, dilakukan di Aula Abdurrahman Wahid Kantor Pusat BP2MI, di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan. Hadiri juga Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kota seluruh Indonesia. Kepala dan Pengurus BP3MI berbagai provinsi ikut hadir.

Ketua BP2MI Pusat, Benny Ramadhani mengaku sangat antusias menyambut kerja sama itu untuk mengurangi gelombang pengangguran di Indonesia. ”Kami berharap memperluas kesempatan anak-anak muda Indonesia memenangkan kesempatan kerja di luar negeri. Permintaan kerja dari luar negeri lebih dari 1 juta orang, dan terus meningkat setiap tahun,” tutur Benny.

Benny berharap, Keberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri melalui jalur apapun, hendaknya dilakukan dengan prosedur resmi dan tercatat di BP2MI. PMI yang prosedural, dan tercatat akan memudahkan negara dalam memberi perlindungan. ”PMI itu pahlawan devisa dengan menyumbang Rp227 triliun setiap tahun. Oleh karena itu, harus dihormati, dan dilindungi,”” tegasnya.

Direktur Utama Idea Indonesia, Eko Desriyanto berharap kerja sama itu, meningkatkan kesempatan, dan akses lowongan pekerjaan di hotel, resto, dan kapal pesiar luar negeri dengan lebih masif, progresif, dan aman. "Tentu ini membuka kesempatan luas untuk alumni IDEA bekerja di luar negeri dengan lebih aman, dan nyaman,” ungkap Eko.

IDEA sebut EKo, akan membantu visi pemerintah untuk meningkatkan kuantitas pengiriman PMI ke luar negeri, khususnya bidang hospitality. Caranya, menyiapkan putra putri bangsa dengan skill andal dalam berkomunikasi bahasa asing. “Tidak cukup hanya bisa bekerja, dan memiliki kompetensi, Anak-anak muda kita harus memiliki etos kerja tinggi, dan kemampuan berkomunikasi bahasa asing,” beber Eko. 

Eko menjelaskan, dengan menyiapkan tenaga terampil berkomunikasi bahasa asing, secara tidak langsung akan memudahkan jalan anak anak muda Indonesia untuk mendapat pekerjaan layak, dan gaji tinggi di luar negeri. Pasalnya, kesempatan kerja di Indonesia umumnya jauh lebih kecil dari angkatan kerja dan memicu gelombang tinggi pengangguran. ”Alumni IDEA sudah memiliki kompetensi dan sangat baik berbahasa asing, mampu memenangkan kesempatan kerja seluruh dunia, dan tidak perlu berebut kesempatan kerja di Indonesia,” terang Eko.

Saat ini, IDEA telah meluluskan 8.500 alumni program pelatihan perhotelan, dan kapal pesiar. Ribuan alumni itu, telah bekerja di hotel, resto, dan kapal pesiar, baik dalam dan luar negeri. Dengan kerja sama itu, peserta dan alumni IDEA memiliki kesempatan lebih luas mendapat akses lowongan kerja, dan perlindungan setelah bekerja di luar negeri nanti. (*)