Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Eks Dirut Pertamina Ini Minta Boediono dan Jokowi jadi Saksi

Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan (rompi orange). dok. Rakyat Merdeka.
EmitenNews.com - Jadi tersangka kasus korupsi, Karen Agustiawan mengajukan perlawanan. Eks Direktur Utama Pertamina itu, meminta mantan Wakil Presiden Boediono, hingga Presiden Joko Widodo menjadi saksi meringankan. KPK menjeratnya dalam kasus korupsi pengadaan liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair, yang merugikan negara Rp2,1 triliun.
Kepada pers, Sabtu (30/12/2023), melalui pengacaranya Luhut Pangaribuan, Karen Agustiawan meminta penyidik menanyakan tentang kehadiran Presiden Jokowi secara seremonial dalam penandatanganan SPA 2015 di Amerika Serikat.
Untuk mantan Wapres Boediono tentang rapat Wapres 2011 yang notulennya ada dan sudah disampaikan ke penyidik.
Seperti diketahui KPK sedang mengusut kasus terkait impor LNG pada tahun 2011-2021, yang melibatkan Dirut Pertamina periode Februari 2009 hingga Oktober 2014 .
KPK mengungkapkan, saat menjabat Dirut Pertamina, Karen Agustiawan mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerja sama dengan produsen dan supplier LNG di luar negeri. Termasuk Corpus Christi Liquefaction (CCL) dari AS.
KPK menduga, Karen Agustiawan secara sepihak memutuskan melakukan kontrak perjanjian kerja sama dengan CCL. Menurut KPK, kebijakan yang diambil itu, tanpa melalui kajian hingga analisis menyeluruh.
Di luar itu, menurut KPK, tindakan Karen Agustiawan itu, tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari Pemerintah pada saat itu.
Ndilalahnya, LNG dari CCL itu malah tidak terserap di pasar domestik. Akibatnya, kargo LNG menjadi oversupply dan tak pernah masuk ke wilayah Indonesia. Untuk itu, Pertamina harus menjual rugi.
Atas kasus yang merugikan negara sampai Rp2,1 triliun, KPK menjerat Karen Agustiawan dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Related News

Di Istana Merdeka, Prabowo-Anwar Bahas Hambatan Dagang RI-Malaysia

Jurist Tan Mangkir Lagi, Kejagung Siapkan Langkah Hukum Lanjutan

Kompolnas, Ada Luka Lebam di Tubuh Diplomat Kemlu yang Tewas di Kosan

Suntik Modal Kopdes Merah Putih, Menkeu Pastikan Tidak Ganggu Bank

Indonesia-Malaysia Sepakati Pusat Pendidikan Untuk Anak Migran RI

Kita Kehilangan Kwik Kian Gie, Ekonom dan Politikus yang Kritis