EmitenNews.com—IHSG bertahan di atas critical support level 6900 pada penutupan Rabu (12/10). Terbentuk lower-shadow yang cukup panjang dan Stochastic RSI telah memasuki oversold area. Hal-hal tersebut mengindikasikan potensi technical rebound ke 6930-6950 di Kamis (13/10), terutama jika bertahan di atas 6900.


Pelaku pasar di Indonesia nampaknya sudah melakukan price in terhadap ekspektasi kenaikan agresif sukubunga acuan the Fed untuk beberapa waktu kedepan. Hal ini terindikasi dari pelemahan nilai tukar Rupiah yang mulai terkonsolidasi di kisaran Rp15,250-Rp15,350 per USD sejak awal Oktober 2022. 


“Terkait hal ini, Bank Indonesia diperkirakan kembali menaikan sukubunga acuan dalam RDG 19-20 Oktober 2022,” kata Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan.


Kembali ke eksternal, ekspektasi terhadap arah kebijakan the Fed akan dipengaruhi oleh data inflasi AS di September 2022 yang dijadwalkan rilis pada Kamis (13/10) malam WIB. Inflasi total diperkirakan turun ke 8.1% yoy, tapi inflasi inti diperkirakan naik ke 6.5% yoy di September 2022.


Oleh sebab itu, kami memperkirakan bahwa pelaku pasar masih cenderung menghindari saham-saham rate-sensitif dan fokus pada saham-saham defensif. Top picks untuk Kamis (13/10), diantaranya AMRT, ADRO, BBCA, TLKM, SMGR, AKRA dan UNVR.