EmitenNews - Perusahaan kurir Indonesia yang sedang berkembang, J&T Express, disebut-sebut sedang mempertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di AS. Menurut sumber Bloomberg, dari penjualan saham tersebut J&T berpotensi menghimpun dana lebih dari USD1 miliar, atau sekitar Rp15 triliun.


Jika rencana IPO ini kesampaian, perusahaan kurir yang belum genap berusia enam tahun ini akan menjadi perusahaan Indonesia pertama yang terdaftar di New York sejak 2019. J&T Express berpotensi menyaingi PT Indosat sebagai pencatatan terbesar oleh perusahaan Indonesia di pasar modal AS. Operator menara telekomunikasi ini berhasil mengumpulkan USD1,05 miliar saat IPO di AS pada tahun 1994.


Menurut Bloomberg J&T Express saat ini sedang bekerja dengan konsultan terkait dengan rencana IPO di bursa AS, yang kemungkinan dilakukan paling cepat pada kuartal keempat tahun ini. Rincian IPO J&T Express termasuk ukuran dan timeline masih bisa berubah seiring pertimbangan lebih lanjut.


Sebenarnya perusahaan yang berbasis di Jakarta ini sudah ditawar untuk dibeli seharga USD5 miliar, kata salah seorang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi tersebut bersifat pribadi. Tapi J&T Express memilih mempertimbangkan upaya mencari pendanaan baru setelah baru-baru ini berhasil menghimpun pendanaan senilai USD300 juta.



Bisnis J&T Express yang dirintis oleh pengusaha Jet Lee dan Tony Chen saat ini telah merambah ke negara-negara tetangga, termasuk Malaysia, Vietnam, Indonesia, Thailand, Singapura, Kamboja, bahkan Cina. Menurut laman web J&T Express yang baru-baru ini meluncurkan sebuah kargo udara di Tangerang, mereka memiliki lebih dari 350.000 karyawan.


J&T Express termasuk di antara mitra mitra kurir perusahaan-perusahaan e-commerce nasional seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini membutuhkan dukungan pendanaan karena terutama sejak pandemi orang semakin beralih ke belanja online, sehingga menuntut peningkatan penyediaan logistik dan gudang. Penyedia layanan pengiriman sangat dibutuhkan di Indonesia karena 267 juta penduduknya tersebar di sekitar 7.000 pulau.(*)