Kantongi IUP Tahap Eksplorasi, MITI Songsong Hilirisasi Pasir Silika
Pengurus Mitra Investindo dalam rapat umum pemegang saham tahunan perseroan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Langkah Mitra Investindo (MITI) mendukung hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Indonesia untuk memproduksi solar panel makin dekat. Itu menyusul Nusantara Bina Silika (BNS) anak usaha perseroan, melalui anak usaha yaitu Kendawangan Berkah Kersik (KBK) telah memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) tahap eksplorasi untuk Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu (Pasir Kuarsa).
Sekadar diketahui, Pasir Silika yang memiliki kandungan SiO2, bahan baku utama dalam pembuatan Solar Panel. IUP Eksplorasi diperoleh KBK diterbitkan pada 24 Januari 2025 oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) untuk wilayah kerja 2.042,03 hektare (Ha).
Tepatnya, berlokasi sangat strategis di Kendawangan, Ketapang, Provinsi Kalbar. Nah, dalam IUP tahap eksplorasi itu, perseroan akan melakukan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi Kelayakan lahan tersebut untuk mendapatkan izin usaha IUP operasi produksi.
“IUP eksplorasi melalui KBK lebih dari 2000 ha, menandai awal dari jejak langkah kami bidang pertambangan pasir silika selain industri total logistik yang telah menjadi bagian integral dari portofolio kami selama puluhan tahun. Kami bertekad mendukung pemerintah melakukan hilirisasi silika untuk mendukung kemandirian industri photovoltaic (PV) module, dan semikonduktor dalam negeri,” tegas Andreas Tjahjadi, Presiden Direktur Mitra Investindo.
Andreas menambahkan KBK menargetkan akhir tahun 2026 sudah dapat memulai produksi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan Mitra Investindo, dan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. (*)
Related News
Penjatahan IPO 10 Persen Investor Ritel, AEI Kasih Respons Begini
Entitas Podomoro Group Mulai Bangun Pasar Modern di Tenjo
Anak Usaha PBID Revisi Fasilitas Kredit Ratusan Miliar
Sahamnya ALII, Emiten Logistik Grup Bakrie Ungkap Aksi Baru
Direktur Serok 1,06 Juta Saham POWR di Harga Rp700
Obligasi Jatuh Tempo Januari 2026, Ketrosden Siapkan Dana Rp168 M





