EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI menggelar Pelatihan Tematik Berbasis Korporasi untuk Mendukung Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng). Kerja besar ini dijalankan Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan. Dari pelatihan ini, petani milenial siap kelola lahan ekstensifikasi untuk kawal Food Estate Kalteng.


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati membuka Pelatihan Tematik di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Pulau Petak selama tiga hari, 10 - 12 Maret, yang diikuti 30 petani milenial dari empat kecamatan: Pulau Petak, Kapuas Murung, Kapuas Barat dan Mantangai.


Langkah BBPP Binuang sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa kemajuan teknologi pertanian semakin pesat, yang menjadi tanda kesiapan pertanian 4.0 didukung penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang berlangsung masif pada proses produksi.


“Mau bagaimana pun sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi bangsa. Kita tidak menisbikan kekuatan atau kemajuan teknologi yang ada dan bagaimana membangun produktivitas yang makin baik dengan biaya produksi makin rendah," kata Mentan.


Pertanian dulu menggunakan cangkul, katanya lagi, itu revolusi industri babak pertama, kemudian ada traktor dan hand tractor di era kedua. “Era ketiga ada teknologi informasi dan elektronik yang diterapkan pada sistem produksi, dan sekarang masuk era 4.0, pemuda Indonesia harus masuk kesitu."


Hal senada disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi tentang pentingnya peran SDM pertanian pada pembangunan pertanian suatu negara, begitu pula dengan Indonesia.


“Kunci keberhasilannya adalah cara implementasi inovasi teknologi secara keseluruhan, meningkatkan produktivitas dan daya saing mandiri,” kata Dedi.


Sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, katanya lagi, kinerja pertanian ditentukan oleh kerja petani, maka  BPPSDMP berkewajiban memberi pelatihan dan mencetak tenaga terlatih untuk terus menggerakkan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern.


Kepala BBPP Binuang, Yulia AK menambahkan bahwa pihaknya mensyaratkan usia peserta maksimal 40 tahun, memastikan peran vital milenial bagi regenerasi petani.


"BBPP Binuang sebagai pelaksana kegiatan tetap menjaga komitmen untuk mendukung tercapainya SDM pertanian yang berdaya saing, maju dan diri dan modern," kata Yulia saat membuka pelatihan pada Kamis (10/3/2022).


Menurutnya, pada pelatihan tersebut maka peserta materi berkaitan dengan identifikasi dan pengelolaan lahan ekstensifikasi, operasionalisasi alsintan dengan berbagai implemennya, pemeliharaan alsintan serta perencanaan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA).


"Mengingat lahan ekstensifikasi di Kabupaten Kapuas, Kalteng sebagai lokasi food estate, luasnya mencapai 15 ribu hektare, tentu memerlukan upaya serius untuk mengelolanya agar dapat dimanfaatkan untuk proses produksi pertanian serta reklamasi yang dilakukan tepat sesuai dengan kondisi lahan," kata Yulia AK, didampingi Widyaiswara BBPP Binuang, Soleh Wahyudi dan Aman Nurrahman Kahfi.


Kondisi tersebut, katanya, mendorong pihaknya berupaya menggandeng milenial agar mampu mengelola lahan ekstensifikasi dengan tepat dan produktif melalui proses reklamasi awal yang tepat. ***