Kebut Smartpolitan, SSIA Eksekusi Transaksi Afiliasi Rp3,09 Triliun
Maket pengembangan Smartpolitan Subang besutan Surya Semesta Internusa. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Surya Semesta Internusa (SSIA) mengeksekusi transaksi afiliasi senilai Rp3,09 triliun. Transaksi itu, melibatkan Suryacipta Swadaya (SCS), dan Putri Bumi Lestari (PBL). Penutupan transaksi akan dilakukan Jumat, 20 Juni 2024.
Transaksi itu, berupa pengalihan 55.808.781 saham SCS milik perseroan kepada PBL senilai Rp169,81 miliar. Lalu, SCS menerbitkan 962.701.486 saham baru senilai Rp2,92 triliun. Saham baru itu, seluruhnya diambil penuh oleh PBL.
Setelah transaksi beres, SCS masih akan tetap menjadi entitas anak usaha terkonsolidasi perseroan dengan kepemilikan 1.771.928.821 lembar atau 63,5 persen dari seluruh modal ditempatkan, dan disetor penuh SCS. PBL akan memiliki 1.018.510.267 saham SCS atau 36,5 persen dari seluruh modal telah ditempatkan, dan disetor penuh SCS.
Transaksi itu dilatari SCS, sebagai pengembang dan pengelola Kawasan Industri, telah mengembangkan Kawasan Industri Suryacipta City of Industry Kabupaten Karawang, telah beroperasi komersial sejak 1995. Saat ini, telah melakukan pengembangan lebih lanjut ke Kabupaten Subang.
Kawasan Industri Subang Smartpolitan direncanakan memulai operasi komersial pada 2024. Kawasan Industri merupakan bidang usaha yang butuh modal besar termasuk antara lain untuk keperluan pembelian atau akuisisi tanah maupun pengembangan infrastuktur berupa persiapan kavling tanah, jalan, utilitas dan/atau daerah hijau.
Selanjutnya, kavling tersebut akan dijual kepada para calon pembeli yang umumnya akan membangun pabrik di Kawasan Industri, dan menjadi tenant di Kawasan Industri yang dikelola SCS. Oleh karena itu, SCS butuh struktur modal sehat, kuat untuk mengembangkan Kawasan Industri dapat memenuhi kebutuhan, kriteria para calon pembeli, dan tetap kompetitif untuk bersaing dengan Kawasan industri lainnya.
Nah, kehadiran PBL sebagai investor strategis, diharap memperkuat struktur permodalan dengan mengurangi utang SCS terhadap bank, secara tidak langsung dapat mengurangi biaya bunga, dan pada pada akhirnya membuat SCS menjadi lebih kompetitif. Dengan tambahan setoran modal PBL itu, pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan diharap lebih cepat, dan lebih menarik bagi para calon pembeli Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
Rencana itu, akan dimintakan persetujuan dari investor melalui RUPS Luar Biasa pada 21 Juni 2024. Peserta rapat berhak ikut terlibat harus tercatat sebagai pemegang saham alias recording date pada Rabu, 29 Mei 2024. (*)
Related News
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW