EmitenNews.com - Tahun ini demi mendongkrak kinerjanya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana menambah minimal 10 gerai baru.


Adapun, penambahan gerai tersebut termasuk gerai signature baru yang sedang dibangun di Taman Anggrek, Jakarta dan Plaza Ambarukmo, Yogyakarta.


"Pengerjaan konsep format baru juga sedang berjalan dan Perseroan hampir menyelesaikan format baru di Supermal Karawaci Tangerang," jelas manajemen LPPF dalam keterangan pers, belum lama ini.


Seperti diketahui hingga akhir tahun 2021 LPPF mengoperasikan total 139 gerai di 77 kota di seluruh Indonesia. Tahun lalu, LPPF menambah tiga gerai baru yang terletak di Balikpapan (Kalimantan Timur), Batam (Kepulauan Riau), dan Cianjur (Jawa Barat).


Dalam paparan yang diunggah di keterbukaan informasi juga dijelaskan, LPPF berniat membuka 12-15 gerai baru per tahun dalam waktu dekat hingga menengah. Pembukaan minimum 10 gerai di tahun 2022 merupakan langkah awal.


LPPF optimistis outlook di tahun 2022 ini akan lebih baik. Sebab, puncak omicron di Jakarta sudah dilewati dan secara nasional telah membaik sehingga memberikan kesempatan perdagangan Lebaran secara penuh dan tidak terganggu.


Di sisi lain, tingkat kunjungan ke mal berbalik positif pasca penyebaran omicron. Pakaian untuk travel dan pakaian formal/acara khusus menjadi lebih relevan. Adapun kebangkitan ritel fesyen yang terjadi di Amerika Serikat, Eropa, dan lainnya masih diharapkan di 2022.


Dalam lima tahun ke depan, LPPF akan memperkuat Matahari sebagai peritel spesialis pakaian dan kecantikan di Indoneisa dengan jangkauan terluas, berlokasi strategis, dan efektif dalam biaya untuk melayani keluarga berpenghasilan menengah.


Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021 LPPF mencetak penjualan di atas ekpektasi. Penjualan kotor LPPF naik 19,6% year on year (yoy) menjadi Rp 10,3 triliun. Adapun Same Store Sales Growth ( SSSG ) LPPF sepanjang tahun lalu 45% lebih rendah dibanding SSSG tahun 2019. Kondisi ini tidak lepas dari tingkat kunjungan mal yang 43% lebih rendah dibanding tahun 2019.


Catatan positif itu mengerek pendapatan bersih dan laba bersih LPPF sepanjang tahun 2021. Dalam laporan keuangannya, di tahun lalu LPPF membukukan pendapatan bersih hingga Rp 5,58 triliun naik 15,52% yoy dari Rp 4,83 triliun. Sementara, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 912,85 miliar, dari tahun 2020 yang merugi hingga Rp 873,18 miliar.