Kembangkan Bisnis LNG, Pertamina International Shipping Gandeng PT Badak NGL
EmitenNews.com - Potensi bisnis Liquified Natural Gas (LNG) atau gas alam cair di tanah air terus berkembang. Mulai dari penyaluran untuk kebutuhan pembangkit listrik, kebutuhan LNG di kilang-kilang dalam negeri, kebutuhan industri, hingga smelter.
Merespon peluang ini PT Pertamina International Shipping (PIS) menjalin kerjasama dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PT Badak NGL) untuk pengembangan bisnis LNG.
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama ditandatangani oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso dan Presiden Direktur & CEO PT Badak NGL, Gema Iriandus Pahlawan, pada 24 Mei 2022 lalu.
Penandatanganan MoU ini antara lain mencakup Ship-Shore Compatibility Study (SSCS) terkait penyaluran LNG yang diproyeksikan akan mengangkut kargo LNG dari Terminal Bontang. Kemudian Engineering Design (FEED), EPCC, Operasional, dan Maintenance Terminal/STS LNG atau LPG. Serta pengembangan Green Terminal.
“Sebagai bentuk komitmen untuk terus ekspansi kompetensi bisnis, PIS perlu ekspansi di penguasaan teknologi terminal LNG dengan cara menggandeng perusahaan sesama Pertamina Group yang berkompeten dalam bisnis LNG, PT Badak NGL. Hal ini juga selaras dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi compatibility antara terminal dan kapal,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS Roberth MV Dumatubun.
Selain mendorong sinergi di Pertamina Group, kerja sama pengembangan pada bisnis LNG dan Green Terminal ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan Environment, Sustainability, & Governance (ESG) dalam rangka menjaga keberlanjutan bisnis di masa depan.
Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, PT Pertamina International Shipping (PIS) terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan operasi yang aman dan berkelanjutan, menjadi mitra maritim terpercaya dan handal, serta menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan dalam menjalankan bisnisnya.(fj)
Related News
Jelang Tutup Tahun, DJP Rilis Sudah 11 Juta WP Aktivasi Coretax
Harga Emas Antam Hari ini Tetap di Rp2.501.000 per Gram
Ekonom: Perlu Evaluasi Ulang Kebijakan Sebelum Implementasi B50
Menteri Rosan Ungkap, Realisasi Investasi 2025 Tembus Rp1.905 Triliun
BI Rate 2025 vs 2024, Bagaimana Arah Kebijakan Bank Indonesia di 2026?
Wamenkeu: APBN di Daerah Harus Berorientasi pada Dampak dan Manfaat





