Kembangkan Marketplace Pemerintah, LKPP Targetkan Transaksi Rp500 Triliun Tahun Ini
EmitenNews.com - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia (LKPP RI) tengah mengembangkan sebuah government marketplace atau lokapasar pemerintah sebagai bagian dari pengembangan sistem e-purchasing melalui Katalog Elektronik yang saat ini telah berjalan. Dalam pengembangan ini LKPP didukung dan berkolaborasi dengan PT. Telkom Indonesia.
"Salah satu inovasi LKPP RI adalah dengan mendorong transaksi pekerjaan konstruksi pemerintah dilakukan melalui metode e-purchasing melalui sistem Katalog Elektronik," ujar Kepala LKPP RI, Hendrar Prihadi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
LKPP mencatat 49,23 persen rencana pengadaan pemerintah adalah pekerjaan konstruksi, baru kemudian pengadaan barang sebesar 32,44 persen.
Melalui platform government marketplace ini Hendi menargetkan nilai transaksi sebesar Rp500 triliun pada tahun 2023. Target tersebut lebih besar dari total nilai transaksi e-purchasing di Indonesia pada 2022, di mana dalam laporan Bank Indonesia tercatat pada angka Rp476,3 triliun.
Dengan target itu pun lokapasar pemerintah yang dikembangkan tersebut berpotensi mendominasi transaksi di Indonesia.
Sebagai perbandingan, Tokopedia yang saat ini disebut menjadi jawara lokapasar di Indonesia, dalam laporan PT.GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyebut bahwa GTV (Gross Transaction Value) atau total nilai transaksi pada 2022 mencapai Rp273,1 triliun.
Sedangkan TikTok Shop yang saat ini disebut menjadi pesaing baru mencatatkan total nilai transaksi sekitar Rp68 triliun di 2022. Itu pun untuk pasar Asia Tenggara.
Hendi lebih jauh menjelaskan transaksi pekerjaan konstruksi pemerintah secara umum dilakukan melalui sistem tender. Namun menurutnya transaksi tersebut dapat lebih efektif dan efisien dilakukan dengan metode e-purchasing, melalui platform yang disiapkan oleh LKPP RI.
Hal ini terbukti ada beberapa pemerintah daerah yang telah melaksanakan pekerjaan konstruksi melalui metode e-purchasing tersebut. Sebagai contoh mantan Walikota Semarang ini menunjuk di Kota Semarang yang sudah melakukan transaksi melalui e-purchasing untuk penggelaran aspal dan beton.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha