EmitenNews.com - Deputi Hilirisasi Investasi Strategis, Kementerian Investasi (Kemeninves), Heldy Satrya menyampaikan sesuai dengan arahan Presiden hilirisasi menjadi agenda prioritas Nasional. Salah satu keberhasilan Hilirisasi Nikel yang sudah terwujud ialah peningkatan Nilai Ekspor dari tahun 2017 mencapai 3 Miliar USD dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 29 Miliar USD.


Heldy mengungkapkan Kemeninves telah membuat roadmap Hilirisasi Investasi Strategis sebagai tindak lanjut arahan Presiden tersebut.


"Setidaknya terdapat 3 tahapan, yaitu: menetapkan 21 komoditas dari 8 sektor strategis; membuat profil sektor hulu & hilir, prospek, strategi, dan program hilirisasi; serta Roadmap Hilirisasi, yakni industri sasaran & kebutuhan investasi, kebijakan strategis, dampak ekonomi,” rincinya di ancara MINDialogue pekan ini.


Melihat tren prioritas investasi berdasarkan sektornya selama 4 tahun kebelakang, sektor industri logam dasar, dan barang logam mengalami peningkatan. Tahun 2019, sebesar Rp 61,6 Trilirun, Tahun 2020, sebesar Rp 94,8 Triliun, Tahun 2021 sebesar Rp 117,5 Triliun, sedangkan pada Tahun 2022 meningkat menjadi sebesar Rp 171,2 Triliun.


Hal ini juga di ikuti nilai investasi sektor pertambangan pada tahun 2022 mencapai Rp 136,4 Triliun. Melihat jauh kedepan proyeksi kebutuhan investasi sampai dengan 2040 Sektor Minerba mencapai USD 431,8 Miliar dan tergolong kedalam 8 sektor Prioritas.


Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan sebagai BUMN Holding Industri Pertambangan pihaknya mendorong dan mendukung kebijakan pemerintah dalam mempercepat proses hilirisasi khususnya pada komoditas mineral dan batubara. Sejalan dengan mandat Pemerintah Ketika membentuk MIND ID yaitu untuk dapat mengelola sumber daya alam terintegrasi untuk peradaban, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah.(*)