EmitenNews.com - Ini upaya Kementerian Pertanian RI meningkatkan kapasitas, dan kualitas SDM pertanian yang berdaya saing. Melalui Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan menggelar pelatihan Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pelatihan dilaksanakan untuk mendukung Food Estate Kalteng.


Kegiatan pelatihan bertema Pelatihan Tematik Berbasis Korporasi Mendukung Food Estate Kalimantan Tengah Angkatan III (KEP) dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapuas Timur, Kalteng. Pelatihan ini dilaksanakan pada 8 - 10 Maret 2022.


Peserta pelatihan ini adalah pengurus dan petugas pendamping Gapoktan Bersama (GB) di Kabupaten Kapuas. Di antaranya, Gapoktan Bersama Bataguh Makmur, GB Sangga Lau, GB Tamban Kuala Bersatu, GB Sepakat Maju Bersama dan GB Makmur Bersama dengan total jumlah 30 orang peserta.


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pengembangan korporasi petani menjadi prioritas agar petani menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir. Korporasi petani bukan sekadar bertumpu pada produktivitas dan kualitas produksi pertanian, namun lebih banyak ditentukan kemampuan SDM menjalankan bisnis yang profit oriented.


“Petani harus mendapat untung. Petani menjual beras sebagai produk hilir, bukan gabah sebagai produk hulu. Begitu pula produk olahan lainnya dari komoditas pertanian yang ditanam di food estate," kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini.


Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP menyampaikan kegiatan KEP merupakan salah satu terobosan dalam rangka pemberdayaan petani untuk pengembangan usaha yang dikelola oleh petani secara profesional di sektor pertanian dan menjadi kebijakan strategis BPPSDMP Kementan.


“Kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi Food Estate berjalan maksimal. Memaksimalkan kinerja BPPSDMP, untuk memastikan petani Food Estate mendapatkan pendampingan, khususnya dalam hal korporasi petani," ungkapnya.


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati menyampaikan bahwa pengembangan KEP dapat mempermudah petani untuk menjangkau akses ke sumber permodalan, sarana dan prasarana pertanian, asuransi pertanian, layanan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Tentu saja perlu kolaborasi antar pemerintah, swasta dan swadaya dalam kegiatan pembinaannya.


"Hadirnya KEP diharapkan dapat menumbuhkan petani-petani milenial yang dapat mendongkrak produksi strategis nasional karena tidak hanya kemandirian pangan yang menjadi sasaran akhir tetapi perlu juga produk pertanian kita berorientasi ekspor," harapnya.


Kepala Bidang Tanaman Pangan Kapuas Edi Dese mengatakan bahwa kelembagaan ekonomi petani mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian. Karena dapat membawa kehidupan petani dan keluarganya ke arah yang lebih baik. Karena itu, diperlukan petani dan kelembagaan ekonomi petani menguasai teknologi pertanian yang memadai, dan kemampuan bersaing dari para petani agar mampu meningkatkan kesejahteraannya.


“Apalagi Kabupaten Kapuas ini memiliki potensi lahan food estate yang sangat luas,” katanya dalam memberikan sambutan.


Tujuan pelaksanaan pelatihan ini, meningkatkan kapasitas kelembagaan petani agar membentuk kelembagaan ekonomi petani berbasis agribisnis yang berbadan hukum di kawasan food estate Kalimantan Tengah dan untuk meningkatkan kemampuan kelembagaan ekonomi petani dalam mengelola usahatani melalui pengembangan bisnis plan dan kemitraan usaha. ***