Kementan Pertemukan Petani Muda dengan Perbankan dan Stakeholders
Webinar MAF digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur dari Program YESS yang merupakan kerjasama Kementan dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). dok. Kementan.
EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI terus mengupayakan penguatan kapasitas petani muda dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui inklusi keuangan. Tujuannya, membuka akses produk, sistem dan jasa keuangan bagi petani muda dengan menimbang beberapa faktor yakni biaya terjangkau, efektivitas, efisiensi dan berkualitas.
Inklusi keuangan menjadi topik utama webinar Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI pada Rabu (28/2/2024) secara hibrid bertajuk ´Penguatan Kapasitas Petani Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan melalui Inklusi Keuangan´.
Webinar MAF digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerja sama Kementan dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Sebanyak 30 petani muda hadir offline dan lebih 80 peserta via zoom meeting mengikuti acara yang dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti di Jakarta didampingi Project Manager PPIU YESS Jawa Timur, Acep Hariri via daring.
Sementara itu narasumber yang hadir adalah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kabupaten Pasuruan, Veralina SL Tobing; Manajer Bisnis Mikro Kantor Cabang BRI Pasuruan, Ety Retno Utami; Koordinator Penyuluh Kecamatan Sukorejo, Nur Aifa, SP; Local Champion Program YESS, Hari Prasetyo dengan produk unggulan sayuran hidroponik dan offtaker Agus Prasetyo bergerak di sayuran hidroponik.
Kegiatan tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk pengembangan ekosistem baru di sektor pertanian agar generasi muda memiliki ruang untuk untung, sehingga pertanian menjadi idola usaha generasi muda. “Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan.”
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dengan memberdayakan para pemuda tani. Tujuannya, memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial.
Kapusdik Idha Widi Arsanti, yang karib disapa Santi, menekankan tentang pentingnya peluang pasar, kualitas produk pertanian dan pemanfaatan kesadaran kesehatan masyarakat sebagai peluang bisnis bagi petani muda. Kementan, kata dia, berupaya mendukung petani muda berkembang melalui inklusi keuangan, agar semakin banyak petani muda dapat mengakses layanan keuangan formal secara aman dan terjangkau.
Petani muda menjadikan pertanian sebagai kegiatan bisnis
Terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa Kementan berupaya memajukan sektor pertanian serta regenerasi, khususnya petani muda untuk menjadikan pertanian sebagai kegiatan bisnis dan sumber penghidupan didukung akses permodalan. Kalau lebih banyak petani muda berhasil mengakses modal perbankan, menurut dia, usaha mereka akan tumbuh signifikan, pada gilirannya akan berkontribusi pada terwujudnya ketahanan pangan nasional.
Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri berharap MAF Edisi Tani Akur tidak hanya menjadi ajang diskusi mengenai isu terkini pertanian, juga sebagai platform penting bagi para petani muda, penyuluh dan stakeholders untuk bertemu, berdiskusi dan mencari solusi bersama. Dengan kegiatan MAF, Polbangtan Malang dan Program YESS dapat terus mendorong dan memfasilitasi petani muda memanfaatkan peluang pasar, mengakses permodalan dan perbankan serta mengembangkan usaha pertanian mereka dari hulu hingga hilir.
Manajer Bisnis Mikro Kantor Cabang BRI Pasuruan, Ety Retno Utami menekankan tentang kesiapan bank untuk mendukung permodalan petani muda. Sementara Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pasuruan, Veralina SL Tobing mengelaborasi tentang visi dan fungsi TPAKD memfasilitasi akses keuangan.
Nur Aifa dari BPP Sukorejo dan Agus, pemilik KC7 Hidroponik berbagi pengalaman tentang memanfaatkan Program YESS mendukung petani muda dari pengembangan literasi keuangan hingga strategi branding produk pertanian.
Hari Prasetyo, dari Banyu Urip Farm, menginspirasi dengan cerita suksesnya dalam usaha hidroponik yang dimulai tahun 2015. Ia menekankan betapa besar peluang usaha di sektor ini terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Kegiatan MAF ditutup oleh Deputi Teknis Program YESS M Saikhu yang mengingatkan tentang Forum Pertanian Milenial menjadi sumber inspirasi bagi para petani muda YESS dalam mengembangkan usaha pertanian mereka melalui kolaborasi usaha dengan koperasi dan perbankan. ***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram