Ketegangan di Timur Tengah Mereda, Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat

Penguatan rupiah terhadap dolar AS di akhir bulan Juni diprediksi akan terus berlanjut, seiring dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah dan positifnya sentimen pasar.
EmitenNews.com - Rupiah menguat 0,09 persen ke posisi Rp16.194 per dolar AS, sebelum libur akhir pekan kemarin. Penguatan rupiah terhadap dolar AS di akhir bulan Juni diprediksi akan terus berlanjut, seiring dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah dan positifnya sentimen pasar.
"Pagi ini pasar saham regional asia terlihat cukup positif, nilai tukar juga menguat terhadap dolar AS. Ini mengindikasikan minat pasar terhadap risiko cukup baik," kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Senin (30/6/2025).
Ia menilai, pasar masih menanggapi positif meredanya ketegangan di Timur Tengah. Terutama setelah AS dan Israel mengumumkan gencatan senjata dengan Iran.
Hal lainnya yang memberikan sentimen positif adalah berita soal tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok Kamis pekan lalu. Isu anggaran di AS juga menjadi penekan terhadap dolar AS.
"Karena terjadi perdebatan keras di DPR AS dan biasanya ini membuat anggaran tertunda. Isu anggaran ini menyangkut bertambahnya utang AS sebesar 3,3 triliun dolar," urainya.
Ariston memperkirakan, hari ini rupiah akan menguat ke kisaran Rp16.150 hingga Rp16.120 per dolar AS.(*)
Related News

Negosiasi Dagang dengan Trump, Indonesia Serahkan Tawaran Kedua

Manjakan Investor, Pemerintah Percepat Proses Perizinan Berusaha

Geber Swasembada Gula dan Hilirisasi Perkebunan, Mentan Rapat Maraton

Bahlil: Kita Jangan Sampai Jadi Negara Kutukan Sumber Daya Alam

Sektor Pertanian Diprediksi Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi 2025

Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp4.000 per Gram