EmitenNews.com - Indeks saham Asia Rabu (29/12) sore ini ditutup turun karena investor menyusun ulang portofolio mereka sambil menatap ketidakpastian ekonomi di tahun 2022. Pandemik Covid-19, kebijakan moneter yang lebih ketat di sejumlah negara maju serta prospek ekonomi Tiongkok masih menjadi sumber risiko utama di tahun 2022.


Peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa risiko dari varian Micron tetap sangat tinggi memperbesar kekhawatiran investor bahwa pandemic belum akan segera berakhir.


Meskipun kawasan Asia sejauh ini melaporkan jumlah kasus pemularan yang relatif lebih rendah dibanding AS dan Eropa, menurut analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, investor masih khawatir bahwa cepat atau lambat Asia juga akan mengalami ledakan jumlah kasus penularan.


"Reli Santa Klaus tampak sudah mulai kehabisan tenaga setelah investor mengambil aksi ambil untung (profit-taking) dari indeks saham global yang tahun ini sudah mencatatkan lonjakan lebih dari 17%," tambahnya.


Mengingat tingkat inflasi di AS dan Eropa masih akan tinggi dalam waktu dekat, investor mengisi portfolio mereka dengan saham perusahaan yang mempunyai kemampuan meneruskan kenaikan biaya produksi pada konsumen (pricing power) sebagai cara memitigasi risiko inflasi.


Investor juga mencari saham-saham yang menawarkan pertumbuhan dividen sebagai cara untuk menambah penghasilan.


Statistik
IHSG: 6,600.68 | +2.33 poin |(+0.04%)
Volume (Shares) : 34.8 Billion
Total Value (IDR) : 9.8 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,306.6 Trillion
Foreign Net SELL (RG): IDR 110.4 Billion
Saham naik : 222
Saham turun : 306


Sektor Pendorong Terbesar:
Teknologi : +103.92 poin
Konsumen Non-Primer : +13.87 poin
Kesehatan : +9.51 poin


Top Gainers:
DCII : 38,900| +1,725| +4.64%
UNIC : 12,600| +600| +5.00%
SMMA : 11,775| +575| +5.13%
MSIN : 2,480| +470| +23.38%
JECC : 6,175| +425| +7.39%


Top Losers:
TECH : 6,200| -450| -6.77%
GEMS : 8,400| -400| -4.55%
ITMG : 21,125| -250| -1.17%
STTP : 7,550| -200| -2.58%
UNTR : 22,800| -150| -0.65%.(fj)