EmitenNews.com - Otoritas Moneter Nasional Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan BI Rate 5x di sepanjang tahun 2025. Kebijakan ini diprediksi bisa mendongkrak kinerja investasi perusahaan asuransi seperti PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2025, BI memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Era suku bunga rendah yang dimulai menjadi katalis positif untuk harga aset investasi pendapatan tetap seperti obligasi.

“Salah satu dampak rate cut adalah harga obligasi naik. Apresiasi harga ini nantinya akan menguntungkan perusahaan-perusahaan asuransi yang banyak mengelola dana dalam portofolio obligasi” ungkap Sarkia Adelia analis Panin Sekuritas.

Menurutnya perusahaan asuransi yang memiliki eksposur besar dalam instrumen obligasi terutama surat utang negara akan lebih diuntungkan. Ia mencontohkan salah satu perusahaan asuransi yang diuntungkan adalah TUGU.
Anak usaha perusahaan migas BUMN Pertamina ini per Juni 2025 mengelola investasi dengan nilai total sebesar Rp11,4 triliun. Sebanyak 57,3% dari investasi tersebut atau setara Rp6,5 triliun ditempatkan dalam instrumen pendapatan tetap.

“TUGU berhasil mengelola investasi dengan baik di 2025 dengan growth dari investment income dobel digit. Dengan suku bunga yang diturunkan, ini akan menjadi tambahan katalis positif untuk kinerja investasi TUGU mengingat mayoritas asetnya ditempatkan di obligasi” ungkap Sarkia.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian TUGU semester I tahun 2025, total hasil investasi mencapai Rp316,7 miliar atau mengalami kenaikan 22,9% secara year-on-year (yoy).
Dari total pendapatan investasi tersebut, kontribusi dari pendapatan obligasi mencapai Rp219,4 miliar atau setara dengan 69,3%. Pos ini juga mengalami pertumbuhan yang signifikan mencapai 41,3% yoy.

Menurut Sarkia, era suku bunga rendah menjadi momentum bagi perusahaan asuransi untuk meramu portofolio investasi dalam rangka untuk meningkatkan imbal hasil (yield) investasi.
Menurutnya peningkatan 1% yield dari investasi TUGU akan menghasilkan tambahan pendapatan investasi sebesar Rp114 miliar. Hal ini akan mendongkrak profitabilitas Perusahaan.

“Dengan kombinasi prudent underwriting, optimalisasi portofolio investasi serta efisiensi operasional, profitabilitas TUGU akan semakin solid” pungkasnya.