EmitenNews.com - Ini kinerja moncer PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM). Perseroan mencatat pendapatan USD4,27 juta hingga periode 30 Juni 2022. Ada kenaikan dari USD3,29 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya sempat menambah armada kapal yang dananya diperoleh dari hasil PMHMETD II alias right issue.


Dalam laporan keuangan perseroan, yang dikutip Rabu (10/8/2022), menyebutkan, laba bruto diraih USD672,56 ribu naik dari laba bruto USD553,61 ribu. Rugi usaha diderita USD74,71 ribu usai mencatat laba usaha USD242,78 ribu tahun sebelumnya.


Rugi sebelum pajak diderita USD159,27 ribu dari laba sebelum pajak USD140,10 ribu. Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk USD213 ribu usai mencatat laba USD103,10 ribu tahun sebelumnya.


Sementara itu, total aset perseroan mencapai USD35,80 juta hingga periode 30 Juni 2022 naik dari total aset USD33,65 juta hingga periode 31 Desember 2021.


Sebelumnya, PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) menambah armada kapal yang dananya diperoleh dari hasil PMHMETD II alias right issue.


Dalam keterangannya Senin (13/6/2022), Corporate Secretary BBRM, Susanti Novita mengatakan, pembelian kapal akan meningkatkan pendapatan sewa yang diharapkan dapat mulai menggantikan sumber pendapatan Perseroan yang hilang karena proses restrukturisasi utang. Langkah korporasi itu dipercaya dapat memperbaiki kondisi keuangan Perseroan.


"Perseroan telah melunasi kewajiban pembayaran atas kapal MP Endurance tersebut setelah diterimanya dana dari PMHMETD II yang dilaksanakan oleh Perseroan Dampak Kelangsungan Usaha," katanya.


Pembelian kapal yang dilakukan melalui PMHMETD II merupakan strategi untuk meningkatkan pendapatan Perseroan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha (going concern) Perseroan. Sebelumnya Perseroan setiap tahun selalu mencatat kerugian dan nilai ekuitas yang diprediksi akan terus menurun mendekati nilai minus pada beberapa tahun ke depan, apabila tidak dilakukan langkah koreksi.


Pelayaran Nasional Bina Buana Raya menggelar right issue maksimal Rp245,07 miliar. Itu hasil dari kalkulasi pelepasan saham baru maksimum 4.901.439.439 alias 4,90 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp50 per lembar. Pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya akan mengalami dilusi kepemilikan maksimal 57,80 persen. ***