Kinerja Stabil, Merdeka (MDKA) Percepat Pertumbuhan Operasi Tambang
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), mengumumkan capaian kinerja operasional periode hingga 30 September 2025. Periode Kuartal III 2025 ini ditandai oleh kinerja stabil penambangan emas dan tembaga, peningkatan operasi nikel melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Dok. Ist.
EmitenNews.com - PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), mengumumkan capaian kinerja operasional periode hingga 30 September 2025. Periode Kuartal III 2025 ini ditandai oleh kinerja stabil penambangan emas dan tembaga, peningkatan operasi nikel melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Juga kemajuan signifikan dalam pengembangan Proyek Tembaga Tujuh Bukit dan Proyek Emas Pani.
Dalam keterangannya Selasa (11/11/2025),Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro, menyampaikan, pihaknya terus menjalankan strategi pertumbuhan multi-aset. Hal itu menempatkan Merdeka sebagai produsen logam jangka panjang dengan portofolio multi-komoditas yang mendukung posisi Indonesia dalam transisi energi dan pengembangan mineral strategis.
Produksi tambang emas Tujuh Bukit tercatat stabil 25.338 ounces emas
Menyoroti operasional Tambang Emas Tujuh Bukit diketahui produksinya, tercatat stabil sebesar 25.338 ounces emas dengan harga jual rata-rata (Average Sales Price/ASP) USD3.275 per ounces, yang merupakan peningkatan margin kas sebesar 24% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Manajemen mencatat penjualan emas selama kuartal ini mencapai 29.629 ounces dengan pendapatan sebelum audit sekitar USD104 juta.
Sementara itu, efisiensi biaya penambangan terus meningkat seiring integrasi penuh armada baru dan penerapan sistem manajemen armada terkini. Tambang Emas Tujuh Bukit diproyeksikan mendekati batas bawah panduan biaya produksi, seiring dengan
beroperasinya unit pengeboran baru pada Kuartal IV 2025.
Perseroan mencatat Tambang Tembaga Wetar memproduksi 3.228 ton tembaga
Untuk Tambang Tembaga Wetar dilaporkan memproduksi 3.228 ton tembaga dengan biaya tunai USD2,75 per pon. Ini didukung oleh pengoptimalan penumpukan bijih dan operasi pelindian SX-EW.
Wetar diproyeksikan tetap memproduksi tembaga hingga akhir 2027, sedangkan kajian untuk mengevaluasi opsi pemulihan nilai tembaga jangka panjang melalui teknologi flotasi dan pelindian tangki terus berjalan.
Sementara itu, operasi nikel melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) terus menunjukkan kinerja yang kuat dan perkembangan strategis:
− Produksi bijih Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) meningkat tajam, menghasilkan saprolit 2,0 juta ton basah. Terjadi kenaikan 89% YoY, dan limonit 5,6 juta ton basah, atau naik 51% YoY.
− Margin Nickel Pig Iron (NPI) menguat signifikan menjadi USD2.215 per ton nikel, yang ditopang penurunan biaya tunai menjadi USD9.059 per ton, atau turun 16% YoY.
− Pabrik Acid Iron Metal (AIM) memproduksi 251.715 ton asam sulfat selama kuartal. Pabrik klorida dan katoda tembaga masih menjalani tahap komisioning dengan produksi lembaran tembaga pertama dijadwalkan pada Kuartal IV 2025.
− PT ESG New Energy Material (PT ESG) memproduksi 7.181 ton nikel dalam bentuk endapan hidroksida campuran (Mixed Hydroxide Precipitate/MHP) dan menjual 7.553 ton sepanjang kuartal.
− Pembangunan Pabrik HPAL PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) telah mencapai 54%, sesuai dengan jadwal komisioning pada pertengahan 2026.
− MBMA juga menandatangani perjanjian strategis untuk melanjutkan produksi nikel matte mulai Kuartal IV 2025.
Related News
Perkuat Kolaborasi, KBank Tambah Kepemilikan di Bank Maspion (BMAS)
EMTK Bagi Dividen Interim Rp305,74M, Simak Detailnya!
Melonjak 150 Persen, TRIN berbalik Laba Rp31M di Kuartal III
JSI Sinergi Mas Resmi Kuasai 51% Saham LAPD
Penjualan Mobil Astra (ASII) Naik 4 Persen di Oktober 2025
Soal Merger GOTO–Grab, Danantara Tegaskan Ikuti Arah Pemerintah





