Koleksi Laba Rp2,6 Triliun, Ini Kata Bos Kalbe (KLBF)
Pengurus Kalbe Farma kala menjelaskan perkembangan terbaru perseroan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Kalbe Farma (KLBF) sembilan bulan pertama 2025 mengemas laba bersih tumbuh 10,6 persen menjadi Rp2,6 triliu. Itu didukung pertumbuhan penjualan bersih 7,2 persen menjadi Rp26 triliun. Pencapaian pertumbuhan laba bersih karena pertumbuhan positif sejumlah segmen.
Yaitu, segmen bisnis obat resep, produk kesehatan, serta distribusi dan logistik, didukung perbaikan margin. Margin laba kotor meningkat menjadi 40,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Itu karena bauran produk, dan harga bahan baku stabil. Perseroan fokus memberi total shareholder return positif dengan didukung kinerja fundamental, dan kebijakan dividen.
Arus kas operasional sehat memungkinkan peningkatan kebijakan dividen dengan tetap melakukan investasi untuk pertumbuhan di masa depan. “Di tengah gejolak eksternal, kami mempertahankan kinerja positif dengan pertumbuhan volume permintaan dibarengi perbaikan margin. Berbagai inisiatif strategis seperti ekosistem onkologi, pengembangan obat biologis, dan alat kesehatan berjalan sesuai rencana.
Perseroan melanjutkan rejuvenasi brand pada kategori produk konsumer agar tetap relevan dengan tren konsumen saat ini. ”Walau menghadapi ketidakpastian dari kondisi finansial dan geopolitik global, kami percaya perseroan mampu terus tumbuh, dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia,” tutur Irawati Setiady, Presiden Direktur Kalbe Farma.
Divisi obat resep, penjualan bersih meningkat 11 persen terutama didukung pertumbuhan kategori obat-obatan specialty, dan segmen obat generik terutama untuk Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kalbe akan terus memperkuat posisi pasar farmasi dengan melanjutkan inovasi obat-obatan biologis, ekosistem onkologi, terapi sel, vaksin, dan terus mendukung program JKN. Selanjutnya, Kalbe juga mengambil langkah mengembangkan penetrasi obat-obatan specialty di Kawasan Asia Tenggara.
Divisi produk kesehatan, penjualan bersih meningkat 9,4 persen didorong pertumbuhan cukup merata. Kalbe akan melanjutkan inisiatif rejuvenasi brand, dan pengembangan produk pada kategori preventif dalam jangka panjang. Divisi nutrisi, penjualan bersih turun 2,1 persen terutama karena berlanjutnya dampak pelemahan daya beli terhadap kategori susu bubuk.
Ke depan, Kalbe akan terus fokus pada pengembangan produk kategori lifestyle, dan produk dengan harga lebih terjangkau agar dapat mendorong pertumbuhan, sementara inisiatif branding akan terus dijalankan untuk memperkuat persepsi pasar. Portofolio produk ekstensif mencakup seluruh usia dapat menjadi sumber pertumbuhan jangka panjang seiring peningkatan kesadaran gaya hidup sehat.
Divisi distribusi dan logistik, penjualan bersih meningkat 10,3 persen seiring pertumbuhan produk prinsipal eksternal. Di tengah dinamika perekonomian, dan strategi untuk membangun ketahanan kesehatan, Kalbe terus memperkuat kapabilitas produksi alat kesehatan lokal sebagai sumber pertumbuhan berkelanjutan.
Nah, di tengah risiko geopolitik, dan fluktuasi keuangan global, perseroan terus mengelola rantai pasokan, dan persediaan dengan tetap mengutamakan ketersediaan produk. Untuk mempertahankan margin ke depan, perseroan terus menjaga efisiensi bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi, dan mengelola efektivitas pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan.
Perseroan juga mengelola penggunaan mata uang asing untuk keperluan impor bahan baku. Perseroan optimis untuk mencapai outlook pertumbuhan penjualan, dan laba bersih edisi 2025 sebesar 6-8 persen. Untuk memperkuat total shareholder return, perseroan meningkatkan kebijakan dividen dengan rasio 50-60 persen terhadap laba bersih, dan melanjutkan program pembelian kembali saham dianggarkan Rp250 miliar, setelah merealisasikan Rp1,25 triliun dari program-program sebelumnya. (*)
Related News
Lautan Luas (LTLS) Catat Laba Anjlok 34 Persen di Kuartal III-2025
Saham Terbang Ratusan Persen, Masih Ngegas Lepas Suspensi
Kuartal III 2025, BSDE Tabulasi Marketing Sales Rp7,1 Triliun
Balik Kanan! Laba Green Power (LABA) Melangit 209,96 Persen
Menjadi Buruan Investor Asing, Saham REAL Bakal ARA Berjilid-jilid
Melejit 96 Persen, BKSL Tabulasi Laba Rp836,97 Miliar





