Komitmen PLN Dukung Industri, Siap Alirkan Listrik untuk KTT Smelter 80 MVA di Sulsel
Ilustrasi PLN siap alirkan listrik untuk KTT Smelter 80 MVA di Sulsel. dok. SINDOnews.
EmitenNews.com - Ini komitmen PT PLN (Persero) mendukung industri di daerah. BUMN ketenagalistrikan itu, berkomitmen menyediakan pasokan listrik andal bagi Konsumen Tegangan Tinggi (KTT), seperti perusahaan pemurnian hasil tambang atau smelter dengan daya 80 Mega Volt Ampere (MVA) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Komitmen itu terwujud dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Dowstone Energy Material Indonesia.
Dalam keterangannya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/7/2022), General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid mengungkapkan, PLN telah memasok listrik ke PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Bantaeng dengan total daya terpasang 220 MVA untuk 6 tungku pemurnian hasil tambang.
Sebelumnya PLN telah menunjukan komitmennya dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dengan daya 90 MVA. Tambahan daya 90 MVA tersebut sedang dalam proses konstruksi. PLN optimistis bisa beroperasi dalam waktu dekat.
Awaluddin mencatat, dengan terlaksananya kesepakatan tersebut dan daya eksisting yang telah terpasang, total daya listrik yang akan dipasok kepada industri smelter dalam area tersebut adalah sebesar 390 MVA.
Direktur PT Dowstone Energy Material Indonesia Jos Stefan Hidecky menyampaikan terima kasihnya atas dukungan pasokan listrik PLN. Sejak tahun 2018, pihaknya mempercayakan pasokan listrik kepada PLN. “Tentunya akan semakin banyak tantangan, tetapi kami percaya dan berterima kasih PLN dapat memberikan layanan yang baik dan tepat waktu." ***
Related News
Jelang Tutup Tahun, DJP Rilis Sudah 11 Juta WP Aktivasi Coretax
Harga Emas Antam Hari ini Tetap di Rp2.501.000 per Gram
Ekonom: Perlu Evaluasi Ulang Kebijakan Sebelum Implementasi B50
Menteri Rosan Ungkap, Realisasi Investasi 2025 Tembus Rp1.905 Triliun
BI Rate 2025 vs 2024, Bagaimana Arah Kebijakan Bank Indonesia di 2026?
Wamenkeu: APBN di Daerah Harus Berorientasi pada Dampak dan Manfaat





