EmitenNews.com -Akhir pekan lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2025, Komunitas SlarasBudaya bekerja sama dengan FX Mall Sudirman menggelar acara Menari dan Bermusik Bersama Pengunjung Mall FX Sudirman. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan budaya nusantara kepada masyarakat.

_Event_ yang berlangsung setengah hari ini, mendapat sambutan meriah dan mengundang minat para pengunjung, dengan partisipasi langsung bergabung latihan, selain mengambil video dan foto. Diawali dengan doa, Mas Narno sebagai pelatih, memandu tari Remo Putri SlarasBudaya dari Jawa Timur serta tari Jejer. Setelah jeda makan siang, acara dilanjutkan dengan bermain alat musik Sape yaitu gitar khas dari Kalimantan dipandu oleh Bang Ghodiel sambil beberapa teman menari Datun Julud.

Tari Remo merupakan tari tradisional yang berasal dari Jawa Timur dan oleh masyarakat setempat disebut sebagai tari ngremo. Tepatnya tari ini berasal dari kecamatan Diwek, desa Ceweng, Kabupaten Jombang. Diketahui bahwa tarian ini diciptakan oleh warga yang berprofesi sebagai penari keliling pada masa tersebut. Karakteristik yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya (gongseng) yaitu lonceng-lonceng kecil yang diikat di satu pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau hentakkan kaki. 

Sementara Tari Jejer adalah tarian tradisional dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia yang merupakan bagian dari pertunjukan seni Gandrung Banyuwangi. Tarian ini melambangkan rasa syukur kepada Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan, atas hasil panen yang melimpah. Seiring berjalannya waktu, tarian ini berkembang menjadi tarian yang ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan.

Komunitas SlarasBudaya merupakan komunitas kedua yang diinisiasi oleh Pritha Nandini, yang kemudian dibantu oleh teman-teman yang sepikiran dan seide. Komunitas dengan jumlah anggota yang terus bertumbuh, menjadi wadah untuk para pecinta budaya Indonesia, baik tari, musik, kerajinan dan banyak lagi. Tidak ada batasan usia, tidak perlu harus bisa sebelumnya, tanpa sekat status sosial, pertentangan agama, ras, suku, kepentingan politk dan lainnya. SlarasBudaya lebih berfokus pada pelestarian budaya dan persaudaraan.