EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (18/2) akan mengaspal zona merah. Mengekor bursa regional yang berjuang di zona negatif.
Selain itu, investor rilis data current account Indonesia dengan proyeksi mengalami defisit. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.790, dan resisten 6.850,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas, Jumat (18/2).
Secara teknikal, IHSG belum berhasil menguji resistance terpenting. Namun, IHSG berhasil menutup gap up, dan masih tutup di atas MA 5. Sejumlah saham berpotensi naik antara lain EMTK, SCMA, ANTM, BBRI, GGRM, JSMR, dan RALS.
IHSG pada perdagangan kemarin terkoreksi 0,22 persen. Sektor pendorong penurunan IHSG yaitu energi minus 0,96 persen, transportasi tekor 0,96 persen, dan basic materials melepuh 0,66 persen. Investor asing membukukan net buy Rp430 milliar, dengan saham paling banyak diburu AALI, ARTO, dan BBNI.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall street ditutup melemah cukup tajam. Itu terjadi setelah Joe Biden menyebut Russia berpotensi menginvasi Ukraina. Itu memicu eskalasi konflik Rusia-Ukraina urung mereda. Selain itu, beberapa rilis laporan keungan kuartal empat 2021 kurang memuaskan.
Sementara itu, bursa Asia membuka perdagangan di zona merah. Indeks Nikkei 225 tertekan 1,34 persen, dan indeks Kospi minus 0,84 persen. Para pelaku pasar merespons negatif rilis data inflasi Jepang sudah mengalami tren penurunan yaitu 0,5 persen pada January 2022 dibanding Desember 2021 hanya inflasi 0,8 persen. Lompatan inflasi Jepang itu, lebih rendah dari projeksi pasar yaitu 0,9 persen. (*)
Related News
HUT Ke-44 YDBA, Astra Dukung Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia
Peringati HPN, Sucor Sekuritas Gelar Stock Wars Trading 2024
Menkeu Dorong IsDB Agar Bisa Bantu Lebih Banyak Negara Anggota
EBT Berpeluang Besar Bantu Sektor Kelistrikan Nasional
Kemenperin Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel
Industri Pangan Sumbang 39,1 Persen PDB Industri Pengolahan Nonmigas