EmitenNews.com - Bank Negara Indonesia (BBNI) hingga November 2024 mengemas laba bersih Rp19,81 triliun. Laba itu, melesat 4,04 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Laba bersih itu, didukung kinerja penyaluran kredit tumbuh 10,96 persen menjadi Rp739,53 triliun.

Performa apik itu, juga mendorong total aset tumbuh 9,83 persen menjadi Rp1.072,63 triliun. Pendapatan bunga surplus 5,28 persen menjadi Rp58,80 triliun. Namun beban bunga naik 23,30 persen mencapai Rp23,19 triliun. 

Dengan begitu, pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) menciut 3,87 persen menjadi Rp35,61 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap mampu mengalami pertumbuhan 6,96 persen menjadi Rp783,78 triliun.

Penopang pertumbuhan DPK datang dari instrumen dana murah alias current account saving account (CASA) melejit 11,08 persen menjadi Rp559.36 triliun. Secara tahunan, CASA menguat menjadi 71,37 persen dari 68,73 persen.

Secara rinci, instrumen dana di giro melonjak 12,95 persen menjadi Rp316,32 triliun. Kemudian instrumen tabungan melesat 8,75 persen menjadi Rp243,03 triliun. Lalu, deposito sebagai sumber pendanaan mahal bisa ditekan ke level 2,02 persen menjadi Rp224,42 triliun. (*)