EmitenNews.com - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meramaikan perhelatan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia yang digelar hari ini Jumat (11/8/2025) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta.

Data terbaru Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) disampaikan langsung oleh Samsul Hidayat, Direktur Utama KSEI menjelaskan jumlah investor pasar modal melonjak 18% menjadi 17,59 juta per 8 Agustus 2025, atau bertambah 2,7 juta investor dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Samsul mengungkap, “Berdasarkan komposisi kepemilikan aset, investor institusi masih mendominasi dengan porsi 79,04% sedangkan, bila dilihat dari sisi kepemilikan berdasarkan domisili, aset investor lokal menguasai 62,19% dari total nilai aset pasar modal.”

KSEI juga menunjukkan peta persebaran investor domestik yang kini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. 

Hingga 8 Agustus 2025, Jawa menguasai 70,50% porsi investor dengan nilai aset mencapai Rp5.411,20 triliun atau setara 93,90% dari total aset investor pasar modal nasional. Angka ini sudah termasuk investor DKI Jakarta, yang sendiri berkontribusi 23,90% atau senilai Rp4.734,27 triliun.

Posisi kedua ditempati Sumatra dengan porsi 14,92% investor dan nilai aset Rp126,77 triliun (2,20%). Kalimantan menyusul dengan 4,76% investor dan aset Rp170,77 triliun (2,96%).

Di luar itu, Sulawesi tercatat memiliki 5,09% investor, namun nilai asetnya relatif kecil yakni Rp21,60 triliun (0,37%). Sementara wilayah Bali, NTB, dan NTT menyumbang 3,50% investor dengan nilai aset Rp25,53 triliun (0,44%) yang sedikit lebih besar dari Sulawesi. Adapun, Maluku dan Papua menjadi wilayah dengan kontribusi paling kecil, hanya 1,23% investor dan aset Rp7,21 triliun (0,13%).

Pulau Jawa masih menjadi episentrum aktivitas investasi nasional, baik dari sisi jumlah investor maupun besaran nilai aset yang dikelola.

“Selamat hari ulang tahun atau anniversary Pasar Modal Indonesia yang ke-48, maju terus Pasar Modal Indonesia,” pungkas Samsul mengakhiri sesi pemaparan.